Asal Usul Inarizushi
Nama "Inarizushi" berasal dari Dewa Inari, yang dalam kepercayaan Shinto merupakan dewa kesuburan, beras, dan pertanian. Inari sering digambarkan bersama rubah putih, hewan yang dianggap sebagai utusannya. Tahu goreng (aburaage) yang digunakan dalam Inarizushi dianggap sebagai makanan favorit rubah, sehingga diberi nama demikian. Hidangan ini memiliki akar yang mendalam dalam tradisi Jepang dan sering disajikan pada festival dan acara khusus.
Cara Pembuatan Inarizushi
Pembuatan Inarizushi relatif sederhana namun memerlukan perhatian terhadap detail untuk mencapai rasa yang sempurna. Berikut adalah langkah-langkah dasarnya:
1. Persiapan Tahu Goreng (Aburaage): Tahu goreng tipis direbus dalam campuran kecap, gula, dan mirin hingga meresap dan memiliki rasa manis gurih yang khas.
2. Nasi Sushi: Nasi yang digunakan adalah nasi sushi yang dibumbui dengan cuka, gula, dan garam. Proses ini memberikan nasi rasa asam manis yang lezat.
3. Mengisi Tahu: Nasi sushi kemudian dimasukkan ke dalam kantung tahu goreng yang sudah dibumbui. Kantung tahu diisi dengan hati-hati agar tidak robek dan bisa menampung nasi dengan baik.
4. Penyajian: Inarizushi biasanya disajikan dengan tambahan biji wijen atau irisan daun bawang di atasnya untuk memberikan tekstur dan aroma tambahan.
Kelezatan dan Variasi