Mereka bukan kotoran sapi, tetapi sisa makanan sapi yang belum dicerna. Faktanya, sapi dapat memakan makanan yang telah disimpan di dalam perut mereka, yang dapat dikeluarkan melalui mulut mereka, kemudian dikonsumsi kembali dan masuk ke sistem pencernaan mereka, menghasilkan kotoran. Hasilnya, orang Karo akan memasak trites ini dengan menggunakan rumput yang berasal dari perut sapi yang masih bisa matang.
Proses pembuatannya masih menggunakan metode tradisional. Rumput diperas untuk mengambil airnya dan direbus selama tiga jam menggunakan kayu bakar untuk menghasilkan kaldu yang gurih dan lezat. Selain itu, gunakan bumbu utama seperti kayu cingkam, pohon gadog, dan kecombrang untuk menghilangkan bau amisnya. Selain itu, untuk meningkatkan rasanya, tambahkan berbagai rempah lainnya, seperti kemiri, kelapa parut, santan, bawang, cabe, dan sebagainya.
Upacara adat, pesta pernikahan, panen, dan acara lainnya juga menyediakan makanan ini. Trites juga membantu tubuh mengobati maag, melancarkan pencernaan, dan menahan dingin.