Islam mengajarkan pluralitas atau keragaman sebagai sebuah sunnatullah. Dan itu disebutkan di dalam Alquran. Islam adalah agama terbuka dengan misi Rahmatan lil 'alamin, sehingga ummat Islam harus menebarkan produk-produk kebajikan agar bisa dinikmati oleh semua kalangan, bukan hanya orang muslim saja. Eksklusivitas itu tidak mencerminkan ajaran Islam.
Demikian dikatakan Yudi Widiana Adia dihadapan 100 santri/santriwati Kabupaten/Kota Sukabumi dalam acara Sosialisasi Empat Pilar negara di Gedung MD, Cisaat Sukabumi, Rabu (4/8).
"Sebagai bangsa yang beragam, maka Islam harus bisa menjadi ruh untuk menyemangati nilai-nilai luhur yang berlandaskan agama bisa mengayomi kita semua yang beragam. Salah satu caranya melalui sosialisasi semacam ini," katanya.
Semangat kebhinnekan perlu ditanamkan kembali karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Dalam hal ini, Yudi menyinggung tentang Piagam Madinah yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW sebagai suatu perjanjian formal antara Nabi Muhammad SAW dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di Madinah. Dengan adanya perjanjian tersebut, kata dia, berbagai macam suku dan agama yang ada di Madinah dapat hidup berdampingan secara damai.