Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kota Solo Diterjang Badai

18 Oktober 2013   23:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:21 523 0
Sebelum anda membaca reportase ini, saya ingatkan "badai" yang saya maksud adalah konotasi, bukan badai perpolitakan :D

Kota Solo diterjang badai dengan intensitas hujan yang sangat deras disertai petir yang terus menerus menyambar pada hari Jumat (18/10). Hujan mulai turun pukul 17.00 dengan intensitas sedang atau biasa disebut gerimis dan 15 menit kemudian intensitas hujan semakin deras.

Hampir keseluruhan wilayah Indonesia memang telah memasuki musim penghujan, termasuk Kota Solo. Hujan pertama setelah kemarau yang panjang turun sekita minggu lalu dan hujan yang semakin deras turun pada hari Rabu (16/10). Tetapi, hujan yang bisa dibilang sangat deras dan besar baru turun pada hari ini dan dianggap sebagai "pembuka resmi" musim penghujan.

Menurut laporan beberapa narasumber, hujan dimulai dari kawasan dataran tinggi di Kota Karanganyar,Jawa Tengah, yaitu Tawangmangu. Awan hujan yang etabl terus beranjak hingga akhirnya menggelantungi langit Kota Solo beserta sebagian Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menjelang pukul 18.00 pada hari Jumat (18/10) intensitas hujan semakin deras dengan disertai angin yang sangat kencang dan menyambarnya kilatan petir. Uniknya, di daerah lain petir terjadi secara satuan selama paling lama 3 detik dengan frekuensi yang lama. Artinya, saat petir pertama terjadi di suatu menit, maka petir selanjutnya akan muncul 3 hingga 5 menit selanjutnya. Sementara, petir di hujan hari ini terjadi secara terus menerus dengan interval waktu selama 1 detik. Jadilah saya yang termenung melihat derasnya hujan yang cenderung horror merasa sedang ajep-ajep di diskotik (padahal nggak pernah ke diskotik, jadi abaikan ini -_-). Selain itu, hampir seluruh wilayah Kota Solo mengalami pemadaman listrik. Entah akibat PLN menghindari resiko berbahaya atau memang ada travo dan sejenisnya yang rusak.

Proses ajep-ajep bersama petir berakhir pada pukul 19.30, di mana hujan mulai reda dan angin tidak lagi bertiup terlalu kencang. Tetapi, hujan angin badai selama sekitar 3,5 jam tersebut meninggalkan banyak jejak. Banjir terjadi di mana-mana, sejauh pengamatan saya terjadi di perempatan yang dikenal masyarakat dengan perempatan "Optik M***wai" dekat Pasar Gede Solo serta jalanan menuju Keraton Surakarta Hadiningrat dan Pasar Klewer. Tak hanya itu, pohon tumbang bertebaran di mana-mana, salah satunya pohon besar di depan Rumah Tahanan Kelas 1 Slamet Riyadi Surakarta. Selain banjir dan pohon tumbang, yang lebih dahsyat badai telah merobohkan tembok pembatas antara Stasiun Solo Jebres dengan gang dan perumahan warga di sampingnya.

Sekian reportase singkat ini. Listrik kembali menyala pada pukul 21.15 dan saya berwkhir di depan laptop untuk menulis ini. Mohon maaf kepada warga Solo dan sekitarnya apabila ada kesalahan penyebutan nama daerah karena saya hanyalah seorang mahasiswa rantau yang sangat mencinta Kota The Spirit of Java.

Selamat malam :D

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun