Perbedaan mendasar dalam penafsiran Al-Quran antara Ahmadiyah dan Islam arus utama menciptakan dinamika teologis yang signifikan. Ahmadiyah, dengan keyakinannya akan nabi terakhir setelah Muhammad, yaitu Mirza Ghulam Ahmad, menafsirkan beberapa ayat Al-Quran dengan konteks tambahan dari wahyu yang mereka klaim diterima. Di sisi lain, Islam arus utama, yang menegaskan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir dan tidak ada nabi setelahnya, memandang Ahmadiyah sebagai kelompok yang menyalahi keyakinan pokok Islam. Perbedaan ini menciptakan perpecahan teologis dan sering kali menyebabkan ketidakakuan mayoritas umat Islam terhadap interpretasi Ahmadiyah terhadap Al-Quran.
KEMBALI KE ARTIKEL