Meski secara emosional saya menjagokan Maroko, namun rasanya sulit bagi Maroko untuk menang.
Kroasia telah menjadi runner-up Piala Dunia 2018 di Rusia, hanya kalah dari puncak klasemen oleh Perancis.
Di Piala Dunia 2022 di Qatar ini Kroasia memperlihatkan prestasinya. Meski lolos tipis di grup, dan kemudian menghadapi "Samurai Biru" Jepang di 1/8 final dan tertinggal 1 gol di paruh pertama pertandingan tetapi dengan cepat menyamakan kedudukan di babak kedua.
Kemudian dalam adu penalti, , Kroasia mencetak 3 gol untuk membantu tim melaju ke 8 besar.
Di perempat final, Kroasia menghadapi Brasil, favorit untuk memenangkan kejuaraan. Mereka bermain imbang 0-0 di waktu reguler. Brasil mencetak gol pertama di babak pertama perpanjangan waktu, dan kemudian terjadi permainan di babak kedua perpanjangan waktu.
Dalam adu penalti. Pada akhirnya, Kroasia mengalahkan Brasil 6-5 untuk melaju ke posisi 4 besar.
Gelar mereka sebagai "Raja Perpanjangan Waktu" telah bergema di seluruh dunia. Jadi mereka adalah sandungan Maroko karena belum ada sejarahnya tim Afrika tradisional di puncak Piala Dunia.
Memang Maroko tidak bisa dipandang remeh. Maroko adalah tim kuda hitam terbesar di Piala Dunia ini, mereka tidak pernah kebobolan oleh lawannya dalam 5 pertandingan dari babak penyisihan grup hingga 8 besar, bahkan dalam adu penalti.
