Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Melihat Pertemuan Damai Rusia-Ukraina di Istana Dolmabahce Turki

19 April 2022   16:27 Diperbarui: 19 April 2022   16:28 135 2

Menarik untuk melihat, seperti apa pertemuan tim perunding Ukraina dan Rusia untuk perdamaian kedua negara di Istana Dolmabahce.

 Pertemuan itu diadakan di Turki yang merupakan negara anggota NATO tapi mengambil sikap agak berseberangan dengan anggota lain.

Istana Dolmabahce   tempat pertemuan tersebut adalah istana yang sangat  indah dan terbesar di Turki. Terletak di selat Bosporus di ibu kota Istanbul.

Istana  Kekaisaran Ottoman dari tahun 1856 hingga 1887 dan dari tahun 1909 hingga 1922.

Istana itu dibangun dengan biaya lima juta lira emas Ottoman atau setara dengan £1,5 miliar hari ini. Istana Dolmache adalah rumah bagi enam sultan dan pada tahun 1924  jatuh ke tangan Republik Turki yang baru.

Pendiri Turki modern, Kemal Ataturk, menggunakannya sebagai istana tempat tinggal musim panasnya dan dia meninggal di sana pada tahun 1938.

Kini dalam sejarahnya adalah tempat untuk pembicaraan damai penting antara Rusia dan Ukraina dalam upaya untuk mewujudkan gencatan senjata.

 Presiden Erdogan mengatakan, “Kita sekarang telah memasuki periode di mana hasil konkrit harus diperoleh dari pembicaraan. Ada kabar baik dari Anda yang bersetuju untuk bertemu,” pidato Erdogan  

Oligarki Rusia Abramovich juga tampak menghadiri pembicaraan tersebut bulan Maret.

Pesawat pribadi yang membawa delegasi Rusia  mendarat di Bandara Atatürk pukul 16.00 kemarin. Delegasi Rusia kemudian melanjutkan perjalanan ke hotel tempat mereka akan menginap.

Demikian juga, pesawat pribadi yang membawa delegasi Ukraina mendarat di Bandara Atatürk pada pukul 22.00 dan pergi ke hotel tempat mereka akan menginap terpisah dari tim Rusia.

Dalam sebuah pernyataan yang dibuat setelah pertemuan, tim perunding Rusia mengatakan, “Kami menyetujui beberapa hal. Kami akan menyampaikan proposal Ukraina kepada Putin yang  akan  dimungkinkan untuk bersetuju.

Lalu tim perunding Ukraina mengatakan, “Kami ingin banyak negara, termasuk Turki, sebagai penjamin. Tidak mungkin menyepakati jaminan keamanan dengan Rusia."

Perwakilan tim perunding Ukraina melanjutkan:
“ Negosiasi terpisah akan diperlukan untuk tidak menggunakan kekuatan militer selama negosiasi berlanjut.  Kami melihat dis-informasi di media sosial. Agar ini menjadi dokumen yang sah, itu harus disetujui terlebih dahulu.  Jika ada kesepakatan, maka akan ditandatangani oleh negara-negara penjamin.

Negara-negara penjamin akan menjadi pihak dalam perjanjian yang akan dibuat dengan Rusia. Kami tidak akan bergabung dengan NATO, tetapi masuknya kami ke UE tidak dapat dicegah," kata Tim Ukraina.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan  bertemu dengan delegasi Rusia dan Ukraina untuk pertemuan singkat sebelum pertemuan tersebut. Menurut informasi yang diperoleh, pertemuan yang diperkirakan tertutup untuk pers itu direncanakan dimulai pukul 10.00. Negosiasi akan memakan waktu dua hari.

Berbicara tentang tuntutan utama dari pihak Ukraina, Kuleba mengatakan, "Permintaan minimum kami dalam negosiasi di Turki akan menjadi solusi masalah kemanusiaan, dan permintaan maksimum kami adalah gencatan senjata dan kesepakatan berkelanjutan."

Kuleba mencatat bahwa masalah referendum tidak akan dibahas dalam negosiasi di Turki, dan ini adalah masalah internal Ukraina.

Hal yang  terberat dalam negosiasi adalah separatis yang didukung Rusia di Donbass, di bagian timur negara itu, yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk. Negara yang mendeklarasikan republik merdeka di kedua tempat, dan Rusia telah mengakuinya.

Netralitas Ukraina berada di garis depan tuntutan Rusia yang akan disetujui. Moskow menginginkan jaminan tertulis bahwa Ukraina sebelum perang tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Rusia menyatakan salah satu tujuan serangan itu sebagai perlucutan senjata Ukraina. Pejabat Ukraina telah menyatakan pada bulan lalu bahwa negara itu tidak akan menjadi anggota NATO.

 Zelenski juga menyatakan pada malam sebelumnya bahwa dia siap untuk bernegosiasi tentang netralitas.

Ada populasi berbahasa Rusia di Rusia timur. Ukraina mewajibkan bahasa Ukraina dengan undang-undang yang disahkan pada 2019. Hal ini diperlukan untuk berbicara bahasa Ukraina untuk menjadi pegawai negeri, tentara, dokter dan guru. Namun, status Rusia adalah salah satu tuntutan Moskow. Zelenski menjelaskan bahwa topik ini dibahas dalam negosiasi.

Rusia mengklaim bahwa kelompok sayap kanan seperti "Brigade Azov" melakukan "genosida" terhadap orang-orang berbahasa Rusia. Ukraina dengan tegas membantah tuduhan itu. Namun, "denazifikasi" adalah konsep yang diperkenalkan oleh Rusia kepada Ukraina.

Telah hampir sebulan berlalu, belum ada tanda tanda Pertemuan Putin dan Zelensky akan terjadi.  Dilapangan Rusia makin memperkuat serangannya dengan menunjuk pemimpin perang yang baru. Siapakah yang salah? Putin menuduh Ukraina mengulur waktu dan tidak serius.

 Ada pula tuduhan Zalensky tidak menerima beberapa hal yang telah dikonsepkan.
Belum jelasnya hasil pertemuan yang diharapkan bertemunya Putin dan Zelensky.


Artikel Terkait,

https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/625d01b53794d1624c6e8dc2/abramovich-keracunan-dan-negosiator-damai-ukraina?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun