Di tengah tengah perang besar Rusia dan Ukraina, Korea Utara kembali luncurkan Rudal "monster" Hwa Song . Ancaman kepada AS, Kim Jong-un secara pribadi memerintahkan peluncuran uji coba ICBM baru.
Korea Utara tidak takut pada pemerintahan Biden. Tanggal 25 Maret, Voice of America melaporkan bahwa Korea Utara mengkonfirmasi telah menguji rudal balistik antarbenua baru yang besar.
"Senjata strategis baru Republik Rakyat Demokratik Korea  menunjukkan kepada dunia kekuatan kekuatan strategis kami," kata Kim Jong Un seperti dikutip KCNA.
Rudal Hwasong-17 memulai debutnya di parade militer pada Oktober 2020. Para ahli menyebutnya sebagai "rudal monster"karena cukup besar untuk membawa banyak hulu ledak nuklir.
Kemampuan yang akan mempersulit pertahanan rudal AS untuk dicegat.
Rudal itu mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang, hanya 170 kilometer sebelah barat prefektur Aomori Jepang, menurut Kementerian Pertahanan Jepang.
Keruan saja,  Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida  "mencak mencak " dan sangat marah dengan menyebut insiden itu "keterlaluan dan tidak dapat ditoleransi".
Departemen Luar Negeri  AS juga mengutuk uji coba rudal itu, dengan mengatakan itu menunjukkan "ancaman yang ditimbulkan oleh senjata pemusnah massal dan program rudal balistik ilegal Korea Utara kepada tetangganya dan seluruh wilayah."
Gedung Putih menyebut peluncuran itu sebagai "pelanggaran mencolok terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB" mengacaukan situasi keamanan di kawasan itu."
Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk membahas peluncuran tersebut, tapi
Cina dan Rusia, yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, Â mengatakan sanksi saat ini terhadap Korea Utara harus dilonggarkan.
"Korea Utara dan Rusia telah tumbuh lebih dekat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Pyongyang secara terbuka mendukung Moskow setelah invasi Rusia ke Ukraina.
"AS dapat memperketat sanksi dan negara-negara lain akan mengikuti. Tetapi ekonomi Korea Utara tidak akan menjadi lebih terisolasi daripada yang terjadi dalam dua tahun terakhir.
 Cina dan Rusia akan memberikan dukungan ekonomi dan energi yang diperlukan.
ICBM yang cukup besar untuk membawa banyak hulu ledak dengan jangkauan se tidak tidaknya 15.000 kilometer. Â Kim Jong-un membuat kemajuan yang mantap menuju target.
Tujuan utamanya , mengecilkan senjata nuklir ke ukuran cocok untuk rudal jarak jauh.
Kedua  untuk mengembangkan bom hidrogen yang ratusan kali lebih kuat daripada senjata nuklir setara Hiroshima yang sedang ia buat.
Media pemerintah Korea Utara mengklaim bahwa ICBM adalah kunci untuk menghalangi perang nuklir.
"Eksperimen ini telah diramalkan untuk beberapa waktu dan Korea Utara akan terus melanjutkan upayanya untuk meningkatkan pencegahan nuklirnya."
Mencapai ketinggian 6000 km
Peluncuran rudal itu dilacak oleh otoritas pertahanan Jepang dan Korea Selatan.
Menurut media pemerintah Korea Utara, Kim mengatakan negara itu sedang mempersiapkan konfrontasi panjang dengan imperialisme Amerika setelah uji peluncuran.
Wartawan BBC Laura Vicker Soul menjelaskan bahwa Korea Utara memiliki keinginan yang kuat untuk dianggap sebagai anggota negara elit yang memiliki senjata nuklir.Â