Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menikmati Eksotisnya Sri Gethuk, Oase di Gunung Kidul

10 September 2013   10:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:06 4131 0

Wisata air terjun di Gunung Kidul tampak seperti oase di daerah kering. Ya, Gunung Kidul identik dengan kemarau panjang. Tapi siapa sangka jika wilayah di selatan Jogja ini menyimpan wisata air terjun yang eksotis, Sri Gethuk namanya. Minggu (8 September) adalah kali kedua saya mengunjungi air terjun Sri Gethuk di Gunung Kidul, Yogyakarta. Sebelumnya, saya bertandang di akhir tahun 2012 lalu. Sebenarnya saat itu saya datang pada waktu yang kurang tepat. Apa sebab? Desember lalu curah hujan sedang tinggi sehingga membuat arus sungai di sekitar Sri Gethuk sangat deras dan berwarna kecoklatan. Nah, saat ini, daerah Jogja sudah lama tidak diguyur hujan. Alhasil aliran sungai di sekitar Sri Gethuk tampak seperti zamrud yang meliuk-liuk di tengah hutan, indah sekali.

Sulitkah mencapai air terjun Sri Gethuk? Tidak! Bahkan bisa dikatakan sangat mudah untuk lokasi wisata yang belum lama dikenal masyarakat (Sri Gethuk baru dibuka untuk umum sekitar 3 tahun lalu). Sri Gethuk terletak di Kecamatan Playen, Gunung Kidul dan berjarak sekitar 40 km dari kota Jogja. Jangan khawatir jika Anda belum pernah ke Gunung Kidul, ikuti saja rute jalan Wonosari. Sebelum mencapai Sri Gethuk, Anda akan melewati beberapa lokasi wisata lain seperti Bukit Bintang dan Taman Hutan Raya Pathuk Gunung Kidul. Setelah mencapai pertigaan di sisi lapangan Playen, Anda akan menemukan papan petunjuk ke arah Sri Gethuk. Nah, mulai dari pertigaan ini, jalan yang Anda lalui lebih sempit daripada sebelumnya. Jadi harap berhati-hati. Anda tidak perlu takut tersesat karena papan petunjuk banyak dipasang di sisi jalan. Salut untuk warga sekitar yang berswadaya demi kenyamanan pengunjung di sana.

Begitu tiba di area wisata, saya cukup kaget melihat kondisi jalan yang semakin baik dibandingkan sembilan bulan lalu. Meski masih ada beberapa ruas jalan yang berlubang dan bergelombang, secara umum kondisinya sudah jauh lebih baik. Saat ini juga sudah ada gerbang penanda area wisata Sri Gethuk. Setelah gerbang ini, Anda akan mendapati tempat pembelian karcis masuk seharga Rp 5.000/orang. Nah, jalan setelah loket karcis ini termasuk yang belum diaspal dan dipenuhi batu, jadi berhati-hatilah.

Selepas menikmati suasana gua, saya beranjak menuju Sri Gethuk. Jarak kedua lokasi ini sekitar 800 meter. Anda mungkin akan merasa kurang nyaman melewati rute tersebut. Jalannya menurun dan berbatu-batu. Tidak disarankan menggunakan kendaraan tipe city car di area Sri Gethuk. Kebanyakan kendaraan yang masuk adalah sepeda motor, minibus, dan jip. Tapi yakinlah, rasa lelah di perjalanan akan terbayar lunas dengan keindahan Sri Gethuk. Apalagi jika Anda bertandang kala musim kemarau, pesonanya akan berlipat ganda.

Meski sudah tiba di lokasi Sri Gethuk, Anda tidak langsung bisa menikmati keelokannya. Lokasi air terjun ini berada di sisi sungai. Ada dua rute yang bisa Anda gunakan untuk mencapainya, menggunakan rakit dan berjalan kaki menyusuri sisi sungai. Kalau mau lebih seru, Anda bisa pergi menggunakan rakit dan pulang dengan cara berenang menyusuri sungai. Ada pemandu yang akan menemani dan menyediakan jaket pelampung untuk Anda.

Perjalanan menggunakan rakit menempuh jarak sekitar 400 meter. Sepanjang rute itu, Anda akan disuguhi pemandangan yang memanjakan mata. Di sisi kiri dan kanan terhampar hutan yang hijau. Sementara di bawah kaki Anda mengalir sungai jernih yang juga (karena pantulan bayangan hutan) berwarna hijau kebiruan.

Saat tiba di pinggir Sri Gethuk, Anda pasti sudah tak sabar untuk segera bermain air. Struktur batuan di sekitar Sri Gethuk cukup unik karena berbentuk menyerupai anak tangga. Selain itu ada beberapa ceruk menyerupai kolam kecil di tengahnya. Kalau Anda mau merasakan sensasi diguyur air terjun, silakan berdiri tepat di bawah derasnya Sri Gethuk. Tapi Anda tetap harus berhati-hati karena bebatuan di sana licin. Jika Anda membawa anak kecil, sebaiknya bermain air di pinggir saja, tidak perlu sampai tepat di bawah air terjun.

Sri Gethuk terdiri dari tiga air terjun. Satu air terjun letaknya agak tinggi sehingga Anda harus memanjat bebatuan setinggi kurang lebih dua meter untuk menikmatinya. Air terjun ketiga berada di balik lorong kecil sepanjang tiga meter. Di lokasi ini, banyak pengunjung yang berfoto dengan pose pura-pura bertapa, hehe.

Nah, untuk rombongan pelancong anak muda, pasti ingin merasakan sensasi terjun dari pinggir tebing. Anda bisa menyewa jaket pelampung seharga Rp 5.000 saja. Datang di musim kemarau adalah saat terbaik untuk terjun dan berenang di pinggir Sri Gethuk. Saat musim hujan, pengunjung dilarang untuk berenang karena arus sungai terlalu deras. Jika Anda belum lelah, silakan mencoba rute pulang dengan berenang menyusuri sungai.

Oya, pengelola Sri Gethuk sudah menambah fasilitas toilet dan kamar ganti. Jadi Anda tidak perlu khawatir setelah berbasah-basahan. Saat saya berkunjung sembilan bulan lalu, fasilitas toilet masih terbatas. Tapi memang pada saat itu jumlah pengunjung belum seramai sekarang. Sepertinya promosi wisata Sri Gethuk cukup berhasil. Saya juga melihat beberapa rombongan turis mancanegara datang berkunjung ke Sri Gethuk. Selain fasilitas toilet dan kamar ganti, warung makan di sekitar Sri Gethuk juga makin banyak. Anda pasti lapar setelah berbasah-basahan dan berenang di Sri Gethuk. Jadi silakan pilih tempat makan yang sesuai selera. Banyak menu tradisional seperti pecel, tiwul, atau tape. Ada juga lokasi pemancingan yang menyediakan menu berbahan dasar ikan.

Sekadar tambahan informasi, air terjun ini dinamakan Sri Gethuk karena (berdasarkan keyakinan warga sekitar) digunakan oleh bangsa jin sebagai tempat penyimpanan instrumen gamelan bernama kethuk. Informasi ini saya dapatkan dari buku petunjuk wisata yang banyak dijual di sana. Sebelumnya saya pikir tempat ini dinamakan Sri Gethuk karena ada makanan sejenis getuk, hehehe. Desa wisata ini bahkan memiliki blog sendiri di alamat www.desawisatableberan.web.id.

Itulah sedikit cerita dari Gunung Kidul yang saat ini mulai terkenal dengan wisata alamnya. Selain Sri Gethuk, masih ada wisata susur gua Pindul, gunung api purba Nglanggeran, Pantai Baron, Pantai Indrayanti, dan Pantai Kukup. Harta tiket masuk beberapa lokasi wisata di Gunung Kidul relatif murah. Meskipun murah, tapi Anda akan mendapatkan keelokan alam yang luar biasa. Yuk, liburan ke Jogja!

@yudikurniawan27

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun