Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Artikel Utama

Rakyat Tetap Mendukung Bu Risma

4 September 2014   15:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:38 1526 17


Rasa kaget dan tidak percaya muncul ketika membaca berita bahwa politikus PDI-P sekaligus mantan Wali Kota Surabaya, Bambang D.H. menyatakan bahwa PDI-P tidak akan mencalonkan Bu Risma dalam Pilkada 2015 mendatang. Bambang D.H yang notabene adalah mantan wali kota Surabaya 2 periode dan mantan wakil wali kota mendampingi Bu Risma sebelum mundur dan menjadi calon gubernur Jawa Timur pada Pilkada Gubernur Jawa Timur beberapa saat lalu, menyatakan bahwa PDIP akan mencari calon lain untuk menjadi calon walikota Surabaya pada Pilkada 2015 mendatang.

Mengutip berita tersebut, Risma dinilai tidak menjalankan perintah DPW PDI-P hingga kini untuk menjalin komunikasi tiga pihak dalam menjalankan pemerintahan, yakni pihak eksekutif partai dalam hal ini DPC PDI-P, anggota legislatif dari PDI-P, dan wakil wali kota. Mengutip berita online lainnya, Bambang D.H menyatakan apa yang dipamerkan selama ini oleh Bu Risma adalah klaim belaka. Pembangunan taman, pengembalian lahan jalur hijau hingga pedestrian yang nyaman bagi pejalan kaki yang sekarang sudah dirasakan publik sudah dirintis sejak 2003 ketika Bambang DH menjadi Wali Kota Surabaya.

Menurut saya, apa yang disampaikan Bapak Bambang D.H tersebut merupakan hal yang berlebihan sekaligus menunjukkan sikap yang seolah-olah bahwa kepentingan partai diatas kepentingan rakyat. Saya yang pernah tinggal di Surabaya pada tahun 2008-2012 bisa merasakan betul apa yang dihasilkan oleh Bapak Bambang D.H dan Bu Risma. Surabaya menjadi kota yang bersih, tertib dan nyaman untuk ditinggali. Jika keberhasilan ini diklaim merupakan prestasi seseorang saja tentulah hal ini sangat naif.

Ketika Bambang D.H menggulirkan program pembangunan taman, pengembalian lahan jalur hijau hingga pedestrian yang nyaman bagi pejalan kaki, Bu Risma yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya mampu mewujudkan mimpi Bambang D.H menata kota Surabaya sehingga menjadi kota yang bersih dengan banyaknya taman-taman yang hadir di Surabaya. Bu Risma bahkan tidak segan-segan turun ke jalan ikut membersihkan dan merawat taman-taman tersebut. Salah satu hasil nyata tangan dingin Bu Risma adalah Taman Bungkul yang menjadi taman favorit warga Surabaya dan mendapat sederet penghargaan dari dalam dan luar negeri.

Dari prestasi inilah nama Bu Risma melambung. Hampir tiap hari namanya muncul di media sehingga membuat tingkat elektabilitasnya naik tinggi. Menjelang Pilkada Wali Kota Surabaya tahun 2010 namanya dipilih oleh Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menjadi calon wali kota Surabaya bersama Bambang D.H sebagai wakilnya. Penunjukkan ini pun juga sempat menimbulkan gejolak di internal PDIP Surabaya mengingat Bu Risma bukanlah kader partai PDIP. Bu Risma hanya seorang birokrat yang meniti karir dari bawah yang saat itu merupakan "bawahan" Bambang D. H yang menjabat Wali Kota Surabaya. Namun keputusan Megawati tidak salah. Pasangan ini menang dan dilantik menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya periode 2010-2015.

Saat menjabat Wali Kota Surabaya, prestasi Bu Risma terus berlanjut. Surabaya meraih Adipura 4 tahun berturut-turut yaitu tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014. Audit BPK pada tahun 2013 juga memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Surabaya Tahun Anggaran 2013. Opini WTP merupakan penilaian tertinggi yang diberikan oleh auditor terhadap hasil auditnya yang berarti bahwa Pemkot Surabaya mampu mengelola keuangannya secara wajar, baik, transparan dan akuntabel. Selain itu Bu Risma juga mengeluarkan kebijakan penggunanaan sistem e-budgeting dalam pengelolaan APBD Kota Surabaya. Sistem e-budgeting Pemkot Surabaya ini diakui keberhasilannya sehingga diadopsi oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

Pada tahun 2014 nama Bu Risma menjadi perbincangan nasional ketika pada Februari 2014 beliau muncul di televisi nasional dan mengungkapkan  bahwa banyak tekanan politik , termasuk dari DPC PDIP Surabaya, yang ia hadapi sehingga timbul keinginan untuk mengundurkan diri. Sontak rencana ini ditentang oleh mayoritas penduduk Surabaya. Bahkan muncul gerakan "Save Risma" di sosial media untuk mencegah Bu Risma mengundurkan diri. Megawati selaku Ketua Umum PDIP pun turun tangan dengan mengunjungi Surabaya untuk meredakan masalah tersebut.

Masih di tahun 2014, tepatnya Mei 2014, terjadi insiden kerusakan tanaman di Taman Bungkul akibat kegiatan pembagian es krim gratis yang dilakukan oleh salah satu perusahaan es krim. Bu Risma pun marah besar. Beliau tidak segan-segan memarahi pegawai perusahaan es krim tersebut. Untuk memperbaiki tanaman yang rusak, Bu Risma juga turun tangan sendiri. Dengan dibantu petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Bu Risma tidak segan mengotori tangannya dengan tanah dan ikut mengatur lalu lintas ketika memperbaiki tanaman yang rusak tersebut.

[caption id="attachment_322199" align="aligncenter" width="400" caption="Bu Risma memperbaiki Taman Bungkul yang rusak"][/caption]

Rakyat sekarang tidak membutuhkan klaim prestasi namun tindakan nyata. Tidak masalah suatu program dikeluarkan oleh siapa. Namun bagi rakyat yang penting adalah implementasinya di lapangan. Maju secara independen pun, saya yakin Bu Risma akan mampu memenangkan Pilkada Surabaya pada 2015. Maju terus Bu Risma !!!

[caption id="attachment_322200" align="aligncenter" width="597" caption="Bu Risma menggunakan jas hujan warna oranye mengatur lalu lintas"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun