Perempuan itu sedang bahagia rupanya
Ditengah sunyinya malam mungkin ia tersenyum
Dibalik pintu ruang tidurnya, memegang entah apa
Berbisik doa kuucapkan ditengah geligi malam
Karena perasaan bersifat alamiah begitu pula rasa
Tak perlulah kita bertemu mata, dan bertaut kata
Setidaknya dari sini, dari kejauhan aku tau keadaanmu
Dengan berjuta bahagia disekitarmu, aku ikut senyum haru
Kamu bukan cinderela dengan sepatu kaca
Kamu hadir dengan sepatu warna ungu
Dengan gelak tawa ceria kamu hadir apa adanya
Membuatku tak berkutik dalam memandangmu
Maafkan aku puan, jika aku belum mampu
Menjadikan dirku pohon oak, untukmu bersandar
Dibawah teriknya hidup yang kau tapaki dengan lalu
Harapku kelak aku bisa membuat matamu berbinar
Didepanku
Aku tau rindu itu tak mudah, sangat langka
Perasaan memang harusnya tak mesti diumbar
Dibalik kelunya bibir dalam berkata didepan indahnya
Ketika itu pula sudut fikir mulai memikirkanmu, dengan sabar
Semakin dewasalah nur, kamu itu nur, adalah cahaya
Menjadilah cahaya untuk siapa saja yang ada didekatmu
Terangilah dia dengan jalanmu, dan jalan orang sekitarnya
Jangan sering meratap, ceritalah semua pada Tuhanmu
Sedangkan pundakku tak pernah semu, buatmu
Kelak jika butuh, hadirlah disini, didekatku
Disisiku pasti akan kuberi pundakku
Buatmu, aku rindu