kami hidup di jalanan
hidup kami tak tertekan
karena kami tak mengabdi pada atasan
yang terpenjara pada kekuasaan
Tuan
kami tak mengenal tuan
kebijakan tuan kadang tak mengandung kebijaksanaan
kemi lihat hanya kepentingan
Tuan
lambaian tangan tuan
tak kami artikan sapaan
Kami mencium pencitraan
Tuan
senyuman kalian
tak kami artikan keramahan
kami mencium bau persekutuan
Tuan
Kami bukan debutan
kami sudah kawakan
dalam menilai perangai tuan
ketika tuan blusukan