Kehadiran figur nyeleneh alternatif Nurhadi, seolah memecah kebuntuan, menghadirkan kerenyahan suasana, sekaligus merecehkan politik formal yang tampak kaku. Koalisi imajinasi tronjal-tronjol, serta berbagai jargon dalam slogan kampanye yang nampak erotik, merepresentasikan perspektif bahwa hal tabu dan vulgar itu merupakan keseharian kehidupan.Â