Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Artikel Utama

Melihat Bunga Bangkai di Habitat Aslinya

18 September 2012   09:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 8414 10

Suatu pengalaman menarik, dapat melihat langsung bunga bangkai mekar dan menebarkan aroma khas di tempat aslinya, di pedalaman Kalimantan. Di negara kita,  bunga bangkai yang ditumbuhkan di luar tempat aslinya bisa dilihat di Kebun Raya Bogor.

Kejadian yang saya alami pada awal tahun 2010 lalu, benar-benar berkesan dan belum tentu setiap tahun bisa terulang. Kejadian apakah itu? Melihat bungkai bangkai mekar di habitat aslinya. Bersama dengan Dr. Sadanandan Nambiar dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) Australia dan Dr. Eko Bhakti dari UGM, kami berkesempatan melihat bunga bangkai Amorphophallus titanummekar.

Turun dari kendaraan, kami berjalan kaki sekitar 200 meter menuju lokasi bungai bangkai yang mekar. Sambil menikmati suasana hutan hujan tropis yang sering dibilang orang  paru-paru dunia.

Bunga yang menebarkan aroma busuk seperti bangkai tikus tersebut, hidup di areal hutan tropis di salah satu perusahaan kehutanan di Kalteng. Dr. Sadanandan, pria berkewarganegaraan Australia keturunan India tersebut merasa surprise dan tak henti-hentinya mengagumi bunga yang selama ini hanya dilihatnya di buku atau internet.

Selama ini orang sering salah paham dengan bunga bangkai. Dalam buku-buku pelajaran di sekolah, sering disebutkan nama ilmiah bunga bangkai adalah Rafflesia arnoldii, padahal yang benar adalah Amorphophallus titanum.

sumber : www.spawnskies.blogspot.com

Perbedaannya mencolok sekali. Rafflesia arnoldii tidak mempunyai batang. Kelopak bunganya berwarna merah dengan bintik putih dan menyentuh tanah. Sementara Amorphophallus titanium, mempunyai batang berwarna krem dan kelopaknya berwarna jingga kehijauan. Bagian pangkal batang atau umbinya berwarna hijau dengan bintik-bintik putih.

Tumbuhan ini biasa hidup berkelompok. Ada yang sudah mekar dan berbunga seperti gambar di atas, ada juga yang masih berbentuk umbi atau tunas. Periode mekarnya sebentar, sekitar seminggu. Dalam radius sekitar 50 meter kita sudah dapat mencium bau busuknya. Awalnya memang nggak tahan dengan baunya dan langsung tutup hidung. Lama-kelamaan terbiasa juga. Apalagi untuk mejeng berfoto bersama.

Tidak seperti tumbuhan lainnya yang berbunga setiap tahun. Hingga pertengahan bulan September 2012 ini, bunga itu belum lagi dijumpai tumbuh mekar dan menebarkan aroma “harum”. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun