Jakarta. Sebanyak 59,7% masyarakat di pulau Jawa dan Bali setuju pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) sebagai solusi krisis energi listrik yang terjadi di negara ini. Data ini diperoleh dari hasil Jajak Pendapat Tahap II yang dilaksanakan akhir November 2010. Dari data tersebut 25.5% menolak dan 14.8% lainnya menjawab tidak tahu.Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Universitas Indonesia (UI) bidang komunikasi Prof. Ibnu Hamad saat kegiatan Press Lounge “PLTN Solusi Tepat” yang diikuti puluhan wartawan cetak dan elektronik di Hotel Ambhara Jakarta Selatan, Rabu (01/12/2010). Sementara itu, sebanyak 25.5% responden menolak dan 14.8% lainnya menjawab tidak tahu.
3.000 responden yang dijajak dari tanggal 8 sampai 20 November 2010, terdiri dari 2.000 masyarakat umum (berusia lebih dari 17 tahun), 1.000 responden 8kategorikhusus seperti aparat pemerintah, anggota DPR, pengurus parpol, dosen, pengurus ormas, tokoh masyarakat, pengurus LSM, dan masyarakat umum. PT Tridacomi Andalan Semesta melakukan metoda survei dengan face to face interview.
Kepala BATAN Dr. Hudi Hastowo menyatakan saat ini BATAN akan terus menerus melakukan sosialisasi PLTN seperti amanat yang tercantum dalam Inpres No.1 Tahun 2010. Terkait dengan persiapan pembangunan PLTN, saat ini sedang dilakukan penelitian lokasi calon tapak di provinsi Bangka Belitung (Babel) terutama di kabupaten Bangka Barat dan Bangka Selatan. Menurutnya sampai saat ini dukungan masyarakat Babel dari pemerintah daerah, DPRD, hingga masyarakat luas sangat baik.