Sebuah kasus yang cukup ironis kembali manampar alam demokrasi Negeri ini beberapa waktu lalu. Tepatnya Sabtu 2 Maret kemarin, terjadi aksi kekerasan yang dilakukan kepada seorang Wartawati yang sedang melakukan liputan atau tugas Jurnalistik di daerah Kalimantan Timur. Tindak kekerasan atau penganiayaan terhadap sang Wartawati itu dilakukan saat ia sedang melakukan liputan tentang sengketa tanah warga Desa Rantau, dan ironisnya kejadian tersebut dilakukan oleh belasan orang serta melibatkan aparatur daerah yaitu “Kepala Desa Rantau Panjang”, hingga sang Wartawati mengalami keguguran.