Pada Desember 2023, kabar duka menghampiri Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dengan Mitra Kukar, klub yang lama menjadi kebanggaan masyarakat setempat, memutuskan untuk rehat sejenak dari sepak bola Indonesia. Alasan utama yang mereka kemukakan adalah kurangnya persiapan, yang ironisnya membuat klub besar ini harus mundur dari Liga 3 zona Kalimantan Timur. Mitra Kukar, yang pernah memiliki pemain kelas Eropa seperti Mohamed Sissoko dan Dani Guti, harus menelan pil pahit sebagai salah satu klub besar Indonesia yang mengalami nasib buruk di musim ini.
Namun, Mitra Kukar bukan satu-satunya klub yang bernasib buruk. Bayangkara FC, klub yang sempat menggemparkan jagat sepak bola Indonesia dengan mendatangkan pemain berlabel tim nasional dan berpengalaman Eropa seperti Radja Nainggolan, Witan Sulaiman, dan Osvaldo Haay, tetap menjadi juru kunci di paruh kedua musim 2023-2024. Dengan hanya mengumpulkan 15 poin dari 24 laga, Bayangkara FC menghadapi tantangan besar, terutama dengan performa pertahanan yang buruk.
Persipura Jayapura, klub dengan materi pemain berbakat seperti Ramai Rumakiek, Marinus Wanewar, dan Ricky Kayame, juga tidak terlepas dari masalah. Meskipun memiliki skuad yang kuat, Persipura harus melakoni playoff degradasi ke Liga 3 karena gagal menembus posisi tiga teratas di grup 4 Liga 2. Untungnya, mereka berhasil bertahan di kasta kedua Liga Indonesia setelah menempati puncak klasemen dalam playoff.
Arema FC, juara Liga 1 tahun 2017, juga merasakan kekecewaan musim ini. Terjebak di zona degradasi, Arema FC mengalami kondisi terburuknya dalam sejarah Liga 1. Kekalahan mereka pada pekan ke-24 kontra PSIS Semarang dengan skor 4-1 semakin memperpanjang catatan buruk tim ini. Strategi transfer yang buruk dan pergantian pelatih yang sering menjadi penyebab Arema sulit menemukan performa terbaik.
Terakhir, PSM Makassar, sebagai juara bertahan, juga tak mampu mempertahankan performa apik di musim ini. Terpecahnya konsentrasi, masalah finansial, dan kepergian Wiljan Pluim menjadi faktor-faktor yang membuat PSM melempem. Gagal meraih gelar juara, PSM kini berjuang di pertengahan klasemen, jauh dari ekspektasi manajemen dan pendukungnya.
Demikianlah, beberapa klub besar Indonesia harus menghadapi tantangan dan masalah serius di musim 2023-2024. Meskipun sepak bola selalu penuh gejolak, semoga klub-klub ini dapat bangkit dan mengatasi kesulitan mereka untuk kembali bersaing di level tertinggi.