Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Dipatuk Kopi Pesisir Distrik Timur, Siapa Takut?

22 Februari 2013   01:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:55 101 0
Kota Makassar adalah ibu kota Sulawesi Selatan. Menurut sejarah, di kota tersebut, lahir seorang pahlawan yang bernama Hasanuddin. Ia adalah seorang Sultan dari sebuah kerajaan islam. Kerajaan itu disebut Kerajaan Gowa.

Lantaran sangat gigih menentang kolianisme Belanja, Sultan Hasanuddin diberi julukan "Ayam Jantan dari Timur". Penjajahan Belanda ditentang dan dilawan hingga titik darah penghabisan.

Di samping itu, Makasar juga terkenal akan wilayah pesisirnya. Pantai Losari menawarkan keindahan dan eksotisme alam tropis.

Si "Ayam Jantan dari Timur" dan Pantai Losari. Dua hal itu pastinya sudah banyak yang tahu. Tapi, tahukah Anda kalau di distrik pesisir wilayah timur Indonesia itu menyimpan sebuah kenikmatan kopi yang bercita rasa kuat laiknya ganasnya ayam jantan di gelanggang aduan? Siap-siap dipatuk!

Biji kopi robusta, khas dataran tinggi Indonesia dihaluskan hingga menjadi serbuk. Barulah serbuk kopi dimasak bersama air secukupnya memakai dry filter. Setelah beberapa lama, air berwarna hitam pekat mulai menetes pasti.

Tetes demi tetes cairan kopi agak kental memenuhi cangkir. Dengan cara pemasakan seperti itu, cita rasa robusta tak banyak menguap. Tak ayal rasa dan aroma robusta begitu kuat. Ganas! Siap mematuk siapa saja yang berani coba-coba menyerutupnya.

Tapi, siapa takut? Di balik itu semua, tersimpan kenikmatan harum dan cita rasa kopi. Kopi yang diracik sedemikian detail begitu menggiurkan. Pastilah cairan itu menyimpan cita rasa yang begitu kuat dan nimat.

Harumnya robusta tetap tak mau berkompromi meski telah dicampur dengan susu dan gula, begitu sampai di meja hidang. Di kedai Kopi Oey Cabang Trisula, Makassar, Sulawesi Selatan, racikan kopi seperti itu disebut Coffie Soesoe Indotjina.

Sajian kopi yang seperti itu juga sah disebut kopi Vietnam. Itu, lantaran penyajiannya mirip dengan penyajian kopi khas Vietnam.

Cita rasa kopi yang seperti itu sepertinya pas diseruput di pagi hari. Membakar semangat, mejawab alasan kenapa masih layak diberi kemerdekaan mengirup napas di bumi Indonesia.

Referensi: Tempo.Co, Wikipedia.Org

Lihat Artikel Lainnya...

Lihat Resep-resep Kuliner Yuk! Emm... Yammi...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun