Siang itu di bulan Januari, tidak seperti hari-hari biasanya, hujan akan segera turun membasahi jalanan kota Bekasi. Dari langit kelihatan potongan-potongan awan yang menggantung rendah, sekali duakali angin berembus menggeser awan ke permukaan gedung-gedung tinggi untuk mencari kenangan yang hilang. Adakalanya hujan menari-nari di kedalaman angin, menghantam kaca-kaca mobil yang masih berseliweran di jalanan; seperti bongkahan es. Di kursi depan mobil aku duduk selayaknya penumpang, dan perempuan itu terus melaju menembus belantara hujan dengan mobilnya.
KEMBALI KE ARTIKEL