Kepala Sekolah SDN 104267 Pegajahan, Ibu Auly Dalina, menjelaskan bahwa pihak sekolah telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran ujian sekolah ini. "Kami telah mengadakan berbagai bimbingan belajar dan try out untuk mempersiapkan siswa-siswi kami. Selain itu, kami juga memastikan lingkungan ujian yang kondusif agar siswa dapat mengerjakan soal dengan tenang," ujar Ibu Auly. Persiapan tersebut termasuk memberikan materi tambahan, latihan soal, serta simulasi ujian yang dilakukan beberapa minggu sebelum pelaksanaan ujian sebenarnya.
Guru-guru di SDN 104267 Pegajahan juga berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa. Ibu Hidayati, salah satu Wali Kelas kelas 6, mengungkapkan bahwa seluruh tenaga pengajar berkomitmen untuk mendampingi siswa hingga mereka merasa siap menghadapi ujian. "Kami tidak hanya memberikan materi akademik, tetapi juga membekali mereka dengan teknik-teknik mengerjakan soal dan strategi manajemen waktu," jelas Ibu Hidayati.
Pada hari pertama ujian, suasana di SDN 104267 Pegajahan tampak sangat tertib. Para siswa datang dengan mengenakan seragam lengkap dan wajah yang penuh semangat. Sebelum memasuki ruang ujian, mereka diarahkan untuk berkumpul di lapangan sekolah guna mendengarkan arahan dari Ibu Auly Dalina. "Kami ingin memastikan semua siswa memahami peraturan ujian dan merasa nyaman sebelum mereka memulai mengerjakan soal," ujar Ibu Auly dalam arahannya.
Ruang-ruang kelas yang digunakan sebagai tempat ujian telah disiapkan dengan rapi. Meja-meja disusun berjarak sesuai dengan protokol kesehatan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para siswa. Selain itu, pengawasan ketat dilakukan oleh guru-guru pengawas untuk mencegah kecurangan dan memastikan suasana ujian tetap kondusif. "Kami ingin menciptakan suasana yang tenang dan terkendali agar siswa dapat fokus dan mengerjakan ujian dengan baik," kata Ibu Siti Aminah selaku wali kelas 6-B.
Salah satu siswa, Kharisyah, mengungkapkan bahwa ia merasa cukup siap menghadapi ujian ini. "Kami sudah belajar keras dan mendapatkan banyak dukungan dari guru-guru. Saya berharap bisa mendapatkan hasil yang memuaskan," kata Rani dengan penuh semangat. Kharisyah adalah salah satu siswa yang selalu aktif dalam setiap bimbingan belajar dan try out yang diadakan oleh sekolah. Ia merasa bahwa semua persiapan yang dilakukan sangat membantunya dalam menghadapi ujian.
Sementara itu, siswa lainnya, Praza, merasa sedikit gugup tetapi tetap optimis. "Awalnya saya merasa tegang, tapi setelah melihat teman-teman yang lain juga semangat, saya jadi lebih tenang. Lagipula, kami sudah dilatih dengan baik oleh para guru," ujar Praza. Ia menambahkan bahwa dukungan dari teman-teman sekelas juga menjadi faktor penting yang membuatnya lebih percaya diri.
Orang tua siswa juga turut memberikan dukungan penuh bagi anak-anak mereka. Ibu Dewi, salah satu orang tua murid, menyampaikan rasa bangganya melihat usaha dan semangat belajar anak-anak. "Kami sebagai orang tua sangat mendukung dan berharap yang terbaik untuk anak-anak kami," ujarnya. Menurut Ibu Dewi, selain mempersiapkan anak-anak secara akademik, orang tua juga berperan dalam memberikan dukungan moral dan motivasi. "Kami selalu berusaha untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman di rumah dan memberikan semangat kepada anak-anak agar mereka tidak merasa terbebani dengan ujian," tambahnya.
Beberapa orang tua bahkan rela meluangkan waktu pekerjaan mereka untuk mengantarkan dan memberikan dukungan kepada anak-anak mereka selama masa ujian. "Kami ingin memastikan anak-anak merasa didukung dan tidak sendirian dalam menghadapi ujian ini," kata Pak Sabaruddin, orang tua dari salah satu siswa.
