Pernahkah anda merasakan lelah, sesak napas, sakit kepala sehingga anda merasakan kurang nyaman dan sulit untuk berkonsentrasi? Namun gejala justru hilang ketika berada di luar ruangan? Mungkin anda bisa termasuk dalam kategori orang yang mengalami Sick Building Syndrome.
Apa itu Sick Bulilding Syndrome (SBS)?
SBS atau sindrom gedung sakit dikenal sejak tahun 1970, kedokteran okupasi tahun 1980 memperkenalkan konsep SBS sebagai masalah kesehatan akibat lingkungan kerja karena adanya polusi udara, IAQ (Indoor Air Quality) dan buruknya ventilasi gedung perkantoran. SBS merupakan keadaan dimana gedung gedung seperti industri, perkantoran, perdagangan dan rumah tinggal justru memberikan dampak penyakit yang dialami oleh orang-orang yang berada di dalam gedung. Hal ini terjadi sehubungan dengan ruangan yang tidak hemat energi serta lamanya seseorang berada di dalam gedung.
BAGAIMANA DENGAN KARYAWAN?
Ruangan yang tidak kondusif seperti paparan asap rokok, AC yang jarang dibersihkan, serta peralatan kantor seperti printer, cat furnitur dll justru menjadi penyebab utama dari indoor polution. Oleh karena banyaknya karyawan terpapar lingkungan yang tidak sehat membuat mereka demotivasi serta menunjukan penurunan produktivitas.
Sebagai ilutrasi berdasarkan dari gambar disatas menunjukan bahwa ruangan tersebut memberikan dampak negatif bagi karyawan. Hal ini karena tidak sajaterkesan sempit dan sesak tetapi tidak terlihat mendapatkan cahaya matahari masuk. Selain itu penggunaan PC dengan monitor jenis CRT yang tidak hemat energi juga memberikantingkat radiasi yang tinggi sehingga berdampak burukpula bagi penglihatan.
Selanjutnya di dalam gedung perkantoran yang umumnya ber AC, seringkali kadar suhu justru lebih dingin dari apa yang seharusnya, sehingga dinginya suhu dapat mengurangi konsentrasi. Menurut penelitianmanusia dapat berkerja dengan nyaman pada suhu 20-26°C dengan kelembapan 40-60% hal ini karena suhu ruangan dapat mempengaruhisyaraf sensorik sehingga secara tidak langsung memberikan dampak pada konsentrasi seseorang.
Jakarta sebagai ibukota metropolitan menjadi salah satu bidang penelitian untuk SBS ini, dimana penelitian dilakukan terhadap 350 karyawan dari 18 kantor di Jakarta selama 6 Bulan (Juli-Desember 2008). Hasil menunjukan penurunan kesehatan pekerja dalam ruangan akibat udara tercemar dengan radikal bebas. Sehingga penurunan kesehatan pekerja tentunya akan mengurangi produktivitas karyawan bahkan meningkatnya absenteeism karyawan karena sakit.
LANGKAH MENGATASI SICK BUILDING SYNDROME
Ruangan hemat energi dapat membantu karyawan untuk bisa lebih berkonsentrasi, sehat dan membuat karyawan lebih merasa nyaman sehingga hal ini membantu dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Oleh karena itu dalam gambar ini terdapat beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah SBS yaitu dengan menjadikan ruangan yang lebih hemat energi:
Source from EECHI and Greenlifestyleid
Berdasarkan gambar diatas, dalam mengurangi dampak sick building syndrome kita dapat melakukan hal-hal seperti; (1) mengatur suhu ruangan yang lebih sesuai dengan kondisi dalam ruang selain lebih hemat energi juga mampu meningkatkan konsentrasi dan kesehatan, (2) menggunakan cahaya alami ketika siang pagi dan siang hari, (3) menggunakan kaca double panel,agar menghalangi suhu udara luar masuk ke dalam dan juga membiasakan untuk membuka jendela pada pagi hari agar sirkulasi udara menjadi lancar (mengurangi indoor air pollution), (4) menggunakan laptop lebih hemat energi dan lebih efektif mengurangi mata lelah dari pada menggunakan PC dengan monitor jenis CRT, (5) Menggunakan media tanaman dalam ruangan mampu mengatur kadar suhu agar tetap stabil dan mengurangi mata lelah setelah melihat monitor laptop. Keefektifan dampak desain ruangan ramah lingungan telah teruji secara empirik melalui penelitian CBRE dan University Of San Diego yang telah mensurvey 154 gedung US Region (terdiri dari lebih 2000 tenant tersertifikasi bangunan hijau). Penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan paham bangunan hijau dan hemat energy akan terjadi peningkatan terhadap produktivitas yaitu menurunya karyawan yang keluar, meningkatnya semangat kerja karyawan, memudahkan dalam merekrut calon karyawan dan lebih efektif saat rapat klien.
Source From CBRE and USD Survey Data 2009.