Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Mengais Serpihan Keindahan Merapi

24 Oktober 2013   07:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:07 726 13

Memandang ke arah utara dari kota Jogja kita akan mendapati kegagahan salah satu gunung teraktif. Yaitu gunung Merapi. Pesonanya takpernah pudar ditelan sang waktu. Dari waktu ke waktu, cerita tentang gunung Merapi selalu ada dan akan terus ada. Selalu ada serpihan-serpihan Merapi yang tak akan pernah habis untuk dikupas dan diceritakan.

Berbicara tentang pesona Merapi sisi selatan, kita harus berbicara tentang tiga titik utama, yaitu Kaliurang, Kinahrejo, dan bungker Kaliadem. Ketiga titik inilah yang sekarang menjadi pusat wisata lava tour. Untuk mencapai lokasi ini, para wisatawan dapat melalui dua titik, yaitu Kaliurang dan Kinahrejo.

Dari Kaliurang, kita bisa menggunakan banyak sarana untuk menjelajah lereng Merapi dan menemukan serpihan-serpihan cerita tentangnya. Para wisatawan dapat menggunakan jeep untuk menuju ke Kinahrejo atau Kaliadem. Jika menyukai tantangan lebih, para wisatawan dapat mencari guide yang dapat menemani berjalan kaki dengan berbagai route. Ada jalur pendek, menengah, dan jalur panjang. Melalui para guide ini, para wisatawan akan diajak melewati titik-titik eksotis lereng Merapi.

Titik kedua adalah Kinahrejo. Dari titik ini, para wisatawan dapat menuju ke bekas rumah mbah Maridjan dan bungker Kaliadem. Untuk mencapai lokasi itu, pada wisatawan dapat menggunakan jeep, ojek, atau trail. Jeep dan trail menawarkan jalur pendek, menengah, dan jalur panjang. Masing-masing dengan tarif yang berbeda. Mulai dari Rp 75.000 hingga Rp 250.000.

Selain jeep dan trail, ada jasa ojek yang bisa mengantar para wisatawan. Dengan Rp. 20.000 para wisatawan akan diantar menuju ke bekas rumah mbah Maridjan. Penduduk setempatlah yang melayani. Di tempat mbah Maridjan para wisatawan dapat menemukan serpihan-serpihan ulah Merapi pada tahun 2010 silam.

Serpihan-serpihan itu ditata dalam tiga titik. Bangunan bagian barat digunakan untuk memajang berbagai peninggalan rumah mbah Maridjan ketika tersapu awan panas. Ada seperangkat gamelan. Ada kendaraan roda dua dan roda empat. Ada juga perabotan rumah mulai dari meja kursi hingga peralatan dapur. Bagian tengah terdapat sebuah rumah kecil sebagai penada bekas rumah mbah Maridjan. Sementara di ujung timur terdapat bangunan kecil. Di dalamnya tersimpan satu kerangka sapi.

Jika cuaca sedang cerah, kita bisa naik ke sebuah menara pandang yang ada di sisi selatan. Dari menara ini kita memandang serpihan-serpihan kisah pilu yang ditinggalkan gunung Merapi. Keindahan Merapi pun bisa tergambar dari menara pandang ini.

Dengan merogoh kocek Rp 60.000 sebagai tambahan,para wisatawan akan diantar oleh tukang ojek menuju ke bungker Kaliadem. Sebuah perjalanan yang mengasyikkan karena para wisatawan dibawa melewati medan lahar yang menyapu sepanjang Kinahrejo-Kaliadem. Menarik karena mestinya medan itu dilewati dengan jeep dan trail.

Jalanan berdebu akan menjadi pemandangan tersendiri. para wisatawan diharapkan menggunakan masker. Kepulan debu akan menjadi ketika berpapasan dengan jeep atau truk pengangkut pasir. Tak perlu takut, tukang-tukang ojek demikian menguasai medan di jalanan berpasir dan berbatu menuju ke bungker Kaliadem. Sembari berjalan, tukang-tukang ojek itu akan menuturkan serpihan kisah pilu dan sekaligus syukur atas peristiwa yang mereka alami sendiri.

Jika beruntung mendapatkan cuaca cerah, kompleks bungker Kaliadem menawarkan pesona luar biasa. Gunung Merapi terlihat gagah. Kegagahannya berbalut hamparan pasir dan tumbuhan yang mulai menghijau. Bungker Kalidem yang telah digali tampak menganga seolah hendak menceritakan serpihan kisah yang pernah terjadi di tempat itu. Bungker Kaliadem adalah saksi keganasan gunung Merapi. Kini bungker itu pun mengobati lara dengan menawarkan keindahan kepada para wisatawan yang datang berkunjung.

Di kompleks bungker Kaliadem, para wisatawan dapat berkeliling menikmati pemandangan. Cuaca panas seolah sirna ketika mengamati pemandangan yang luar biasa. Di kompleks bungker Kaliadem, para wisatawan dapat menghabiskan waktu sembari berfoto atau sekedar menikmati pemandangan sembari minum wedang gedang khas Merapi.

Kaliurang, Kinarejo, Kaliadem adalah destinasi wisata yang menawarkan pesona kepada para wisatawan. Serpihan-serpihan cerita duka berubah menjadi obyek wisata yang memberikan keindahan. Di balik itu semua pun tersembunyi sebuah rasa bangga atas tanah kelahiran. Meski para penduduk menjadi korban keganasan Merapi, tetapi mereka tidak mau pergi jauh. Kecintaan penduduk atas tanah kelahiran membawa mereka kembali dengan cara berbeda. Dahulu, mereka membangun kembali rumah di tanah yang mereka tinggalkan untuk mengungsi. Kini, mereka kembali sebagai penjual jasa di tanah kelahiran mereka. Kecintaan dan kebanggaan mereka pada tanah kelahiran telah membawa para wisatawan mengais serpihan keindahan yang ditawarkan oleh alam, Gunung Merapi. Keindahan alam selalu menjadi inspirasi betapa indah negeri ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun