Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie

Berselingkuh dengan Duren Montong

8 Juni 2011   04:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:45 167 0
Jarang sekali saya membeli produk import, jika produk sudah ada produk lokal yang sejenis. Tapi kemarin saya benar-benar tergiur dengan aroma duren montong di salah satu supermarket. Saya suka duren tapi bukan penggemar berat. Alasannya sederhana, buah yang satu ini harganya relatif mahal. Jadi ketika benar-benar berniat memanjakan lidah, barulah saya membeli duren. Itu pun lebih banyak hasil panen petani yang dijajakan di pinggir jalan.

Buah yang satu ini juga lebih afdol jika dinikmati bersama teman, disertai celoteh dan komentar yang beraneka ragam. Kadang mantap dan kadang juga kecewa karena tidak selamanya membeli duren itu beruntung. Perlu keahlian dan jam terbang tinggi dalam memilih duren. Kadang masih mentah, kadang juga dagingnya yang telalu tipis atau rasanya yang kadang hambar. Jadi memilih-milih duren dengan menempelkan hidung di kulit duren merupakan bagian penting dari wisata kuliner yang satu ini.

Satu komentar untuk duren monthong asal Thailand yang aku cicipi kemarin, LUAR BIASA. Selain dagingnya yang sangat tebal, rasanya sungguh maknyus. Harganya yang hanya Rp.30.000 terasa murah untuk kenikmatan yang ditawarkan.

Selesai menikmati duren, saya terhenyak, bagaimana saya bisa mencintai produk dalam negeri jika produk-produk import begitu berkwalitas?

Cinta produk dalam negeri bukanlah cinta yang membabi buta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun