Kedua, si Ibu penjual nasi rames yang adalah langgananku, tapi belum hafal denganku. Beliau memintaku membayar dengan uang pas, tapi aku tak punya uang pas. Beliau juga belum ada kembalian. Lalu berkata bahwa pembayaranku diberikan diskon karena tak ada kembalian, aku juga tak perlu membayar kekurangan bayar tersebut. Kadang kalau aku meminta porsi nasi dikurangi, harganya juga dikurangi. Sungguh banyak porsi nasi yang Ibu berikan dan aku takut tidak habis.
Ketiga, Bapak yang habis membeli nasi di warung Ibu tadi. Setelah membayar dan pergi, Beliau kembali dengan membawa sebuah dompet. Dompet itu Beliau temukan di jalan raya depan warung Ibu. Tidak ada uang, hanya ada KTP dan kartu lainnya. Bapak itu memberikan dompet kepada Ibu, siapa tahu ada yang mencarinya, lalu pulang.
Keempat, aku sedang bertamu di sebuah rumah tanpa janji. Aku sudah memencet bel tapi tak ada yang membukakan pintu. Aku sudah tanya tetangga sebelah bahwa pemilik rumah semuanya pergi. Tapi pintu samping terbuka dan ada orang di dalam, yaitu pegawai yang bekerja di rumah itu.Â