Matanya tak akan membuatku lupa
Aku janji di bawah bendera
Tak lagi ku hindari buah kelapa
Pernah ku torehkan luka
Tapi masih membuatku terkesima
Sederhana, namun seperti kopi arabika
Memperbaiki mood, terutama saat weharima
Kelapa yang dulu ku benci
Sekarang tak akan ku caci
Akan ku nikmati bersama kurcaci
Tapi, jangan sambil mencuci!
Ku menyapa, kau hanya terpana
Saling menatap, tapi tanpa kata
Aku tahu, Kau sedang kerasukan kirana
Hingga kemudian menjadi sebuah pelita