Lapangan yang menjadi saksi bisu
Serta rumput yang tak mampu berucap sesuatu
Rasaku dan rasamu beradu jadi satu
Raket hijauku telah patah karena sang waktu
Ia tak mampu lagi menahan beratnya rasa rindu
Karena raket biru tak lagi mengganggu
Terbawa bayu lalu tertancap di tombak sang penjaga svarga meru
Hijauku tlah menyakiti birumu
Berikan maafmu tuk raket kesayanganku
Aku rela mengemis kata demi si hijau yang menarik hatiku
Walau kini ia telah lenyap terbakar api asmaramu