Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Aku dan Cangkir Mungil

9 Juli 2024   12:33 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:51 29 4
Aku berjalan di heningnya malam
Menanti dia dengan sebuah cahaya temaram
Di mana Ia bersemayam?
Aku bukan cenayang, aku hanya kaum awam

Tak sengaja aku menginjak benda tajam
Ku lihat apa yang ada di bawah sepatu logam
Pecahan cangkir berjumlah enam
Siapa yang membawanya dengan mata terpejam?

Darahku tercecer di dekat kolam
Tapi laranya tak sebanding menyakiti kaum adam
Karena tulisanku tak mampu ku genggam
Sesalnya diri karena bermakna dalam

Lalu aku bertemu seekor burung hantu terseram
Kepala berputar dengan muka masam
Suaranya sangat mencekam
Ternyata ia mencium segarnya darah asam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun