Pembelajaran kooperatif telah menerima banyak perhatian dan pujian --- terutama sejak 1990-an ketika Johnson dan Johnson menguraikan lima elemen dasar yang memungkinkan pembelajaran kelompok kecil yang berhasil:
1. Saling ketergantungan yang positif: Siswa merasa bertanggung jawab atas usaha mereka sendiri dan kelompok.
2. Interaksi tatap muka: Siswa mendorong dan mendukung satu sama lain; lingkungan mendorong diskusi dan kontak mata.
3. Akuntabilitas individu dan kelompok: Setiap siswa bertanggung jawab untuk melakukan bagian mereka; grup bertanggung jawab untuk memenuhi tujuannya.
4. Keterampilan Sosial: Anggota kelompok memperoleh instruksi langsung dalam keterampilan interpersonal, sosial, dan kolaboratif yang diperlukan untuk bekerja dengan orang lain.
5. Pemrosesan kelompok: Anggota kelompok menganalisis kemampuan mereka sendiri dan kelompok untuk bekerja bersama.
Pada saat yang sama, karakteristik berikut harus ada:
- Ketika merancang kegiatan pembelajaran kooperatif, guru perlu mengidentifikasi dengan jelas tanggung jawab dan akuntabilitas individual siswa kepada kelompok.
- Setiap anggota harus memiliki tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan yang tidak dapat diselesaikan oleh anggota lainnya.
Catatan: Artikel ini menggunakan istilah "kooperatif" dan "kolaboratif" secara bergantian. Namun, peneliti tertentu membedakan antara dua jenis pembelajaran ini, menguraikan perbedaan utama adalah bahwa pembelajaran kolaboratif berfokus terutama pada pembelajaran yang lebih dalam.
Manfaat
Guru sering menggunakan kerja kelompok, dan dengan demikian pembelajaran kooperatif, karena sejumlah alasan:
Ubah Segala Sesuatu. Adalah bermanfaat untuk memiliki variasi dalam instruksi Anda; itu membuat siswa terlibat dan memungkinkan Anda untuk menjangkau lebih banyak pelajar. Pembelajaran kooperatif juga mengubah peran siswa dan guru ketika guru menjadi fasilitator pembelajaran, membimbing jika Anda mau, dan siswa mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.
Kemampuan hidup.Â