Sebuah negara bisa hancur hanya karena "kebebasan berpendapat" yang diumbar sejumlah orang kemudian menular dan meledak melalui dunia maya. Hai maya, duniamu ini sebenarnya menyamarkan keberadaan dunia nyata dan membuat orang-orangnya berpikir seperti komputer dan mudah terpengaruh. Tahukah kau hai maya, berapa banyak orang dibelakang sana yang tertawa ketika hampir seperenam manusia di bumi ini setiap malam sebelum tidurnya mengupdate status, atau ketika setiap 5 menit sekali setiap orang berkicau di dunia antah berantah bernama twitter, mengumbar hal konyol hingga menjadi trending topik tak jelas.
Dan sialnya hal-hal demikian (sosial media) tidak digolongkan dalam zat adiktif berbahaya sehingga tidak ada yang melarang dan teruuss menjadi candu, candu ini benar-benar membahayakan, sama-sama menghasilkan dopamin di otak dan sama-sama merusak.
Saya yakin, dunia ini akan semakin gonjang-ganjing dengan revolusi sosial media yang menjamur dan menjadi trend. Saya tidak yakin memberhentikan sosial media juga bisa mendamaikan dunia, jadi yang perlu dihancurkan adalah apanya...?