Kendaraan listrik sudah berada di Indonesia sejak tahun 2012 ketika para anak bangsa membuat mobil listrik dengan merek Esemka. Pada saat itu ada sekumpulan pemuda-pemudi bangsa dari SMK (Sekolah Menengah Kejurusan) yang mencoba membuat sebuah mobil listrik yang bergaya sporty. Mobil ini pun memiliki nama Tuxuci dan cukup populer di masyarakat kala itu. Bahkan, sampai mentri pendidikan, kebudayaan, riset, teknologi, dan perguruan  tinggi ikut mencoba mobil listrik ini. Meskipun, antusias akan mobil listrik ini tinggi, tetapi masih sedikit faktor-faktor pendukung yang baik untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini mengingat kendaraan listrik belum menjadi budaya di masyarakat Indonesia.  Kendaraan elektrik di Indonesia bisa diwujudkan perlahan dimulai dari kendaraan hybrid yang dibagi menjadi dua tipe yaitu hybrid biasa dan PHEV. Perbedaan di antara keduanya adalah kalau kendaraan hybrid masih mengandalkan bahan bakar sebagai sumber tenaga untuk mengisi daya baterainya sedangkan kendaraan PHEV bisa mengandalkan listrik dan bahan bakar sebagai sumber dayanya. Ketika masyarakat terbiasa dengan mobil hybrid, maka tidak akan susah untuk beralih ke kendaraan elektrik.
KEMBALI KE ARTIKEL