Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Ayah, Kita Berbeda

30 Januari 2024   11:23 Diperbarui: 30 Januari 2024   11:39 106 16
Tubuh mungilnya masih memeluk ku erat. Isak tangisnya terdengar jelas di telinga ku.  "papi minta maaf ya..." bisikku. Mendengar bisik ku tangisnya pecah kembali, "aku juga minta maaf ya Pi, aku nakal."  Ku dekap erat tubuh mungilnya yang juga memelukku erat seolah mencari perlindungan dari ku. Lelah menangis dia pun tertidur dipelukku.  Wajahnya masih penuh air mata, matanya masih sembab karena terlalu banyak menangis. Tarikkan nafasnya belum teratur, masih tersisa isak tangis dari tarikan nafasnya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun