Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Manchester United, Pelatih Baru, (Masih) Masalah Lama

8 Desember 2024   05:43 Diperbarui: 8 Desember 2024   08:02 180 2
Dua kekalahan beruntun, setelah dua kemenangan beruntun dan satu hasil imbang. Begitulah performa Manchester United di bawah arahan Ruben Amorim, yang baru bergabung dari Sporting Lisbon sejak 11 November 2024 silam.

Pada awal kedatangannya, pelatih asal Portugal ini membawa serta hype tinggi, karena punya profil sebagai salah satu pelatih berbakat di Eropa. Maklum, ia mampu mengembalikan posisi Sporting Lisbon sebagai satu dari tiga tim raksasa klasik Primeira Liga Portugal, selain Benfica dan FC Porto.

Nama eks pemain Benfica ini bahkan sempat menjadi kandidat pengganti Juergen Klopp di Liverpool, dan sempat juga didekati West Ham United. Tak ketinggalan, Manchester City juga sempat menjadikan Amorim sebagai kandidat pengganti Pep Guardiola, sebelum pelatih asal Spanyol itu belakangan memperpanjang kontrak di Manchester City.

Hype tinggi itu awalnya terlihat menjanjikan, karena di tiga pertandingan awalnya sebagai pelatih baru Manchester United, Amorim tidak terkalahkan. Optimisme makin kuat, karena tim bisa menang telak tanpa kebobolan, saat melipat Everton 4-0 di Liga Inggris, awal Desember silam.

Tapi hanya dalam waktu sepekan setelahnya, The Red Devils langsung kembali ke setelan pabrik, setelah secara beruntun dikalahkan Arsenal (0-2) dan Nottingham Forest (2-3) di Liga Inggris. Apa boleh buat, tim kesayangan Manchunian masih terjebak di papan tengah klasemen sementara Liga Inggris.

Parahnya, dua kekalahan ini langsung memperlihatkan titik lemah fatal tim, khususnya dalam mengantisipasi bola silang. Terbukti 4 dari 5 gol yang tercipta di dua pertandingan melawan Arsenal dan Forest berawal dari umpan silang, dengan 3 diantaranya datang dari sepak pojok.

Meski sudah lebih jelas secara ide taktik, yakni bermain agresif dengan pola pakem 3-4-3 khas Ruben Amorim, rapuhnya lini belakang masih jadi masalah, seperti di era Erik Ten Hag. Terbukti, dari lima laga awal bersama Amorim, United sudah 8 kali kebobolan.

Jelas, ada banyak hal yang harus dibenahi sang pelatih di Old Trafford, dalam situasi yang serba tidak ideal. Seperti diketahui, eks pemain Timnas Portugal ini datang saat performa Bruno Fernandes dkk sedang ambyar, dan kompetisi sudah bergulir.

Jadi, tidak ada waktu untuk persiapan, apalagi belanja pemain. Benar-benar serba seadanya.

Situasi makin tidak ideal, karena anggaran belanja klub tidak sebanyak sebelumnya. Selain karena absen di Liga Champions, belanja jor-joran klub di era Ten Hag sudah menguras anggaran belanja klub sampai ratusan juta pounds.

Total, jika ditambah dengan kompensasi pemecatan pelatih Erik Ten Hag dan stafnya, MU sudah menggelontorkan dana 21 juta pounds. Sebuah pengeluaran cukup besar untuk ukuran bongkar pasang di pos pelatih.

Amorim sendiri datang ke Inggris, dengan membawa gerbong stafnya di tim kepelatihan Sporting Lisbon, yakni Carlos Fernandes (asisten pelatih), Adelio Candido (analis taktik), Jorge Vital (pelatih kiper), Emanuel Ferro (asisten pelatih), dan Paulo Barreira (pelatih fisik).

Anggaran ini bisa semakin terbatas, andai Manchester United kembali gagal finis di papan atas Liga Inggris. Otomatis, Amorim belum tentu bisa mendatangkan pemain incaran, apalagi kalau idenya membawa gerbong pemain Sporting Lisbon, seperti Ten Hag, yang coba meng-Ajax-kan Setan Merah.

Jika situasi Setan Merah tak juga membaik, bahkan memburuk bersama Amorim, berarti masalah di Teater Impian sudah sedemikian kronis, karena ada di berbagai aspek. Selama masalah kronis ini tidak dibenahi, siapapun pelatihnya, situasi akan tetap sama, bahkan cenderung lebih buruk dari waktu ke waktu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun