Di bawah arahan Pep Guardiola yang terkenal perfeksionis dan detail, mereka tampak stabil dalam meraih prestasi. Saking stabilnya, Liga Inggris yang konon katanya kompetitif, malah jadi terlihat membosankan, karena 6 dari 7 gelar liga mampu diamankan.
Tapi, sehebat-hebatnya tupai melompat, ada saatnya jatuh juga. Begitu juga City, ada saatnya juga performa tim drop. Sekuat apapun sistem Pep Guardiola, ada saatnya masalah akibat "error system" terjadi.
Situasi ini terbilang langka, bahkan untuk standar tinggi pelatih asal Spanyol itu. Tapi begitulah yang terjadi di tiga partai terakhir. Dimulai dari sepasang kekalahan 1-2 atas Tottenham Hotspur dan Bournemouth di kompetisi domestik, "error system" City makin parah saat dihajar Sporting Lisbon 1-4 di ajang Liga Champions.