Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Seleksi Kiper ala Chelsea

9 Agustus 2024   22:32 Diperbarui: 9 Agustus 2024   22:35 328 2
Di bursa transfer musim panas 2024, Chelsea menjadi tim yang sangat sibuk berbelanja. Selain jual-beli pemain, mereka juga menunjuk Enzo Maresca sebagai pelatih baru.

Soal jual-beli pemain, tim dari kota London ini masih ugal-ugalan seperti biasa. Masih dengan ide mengumpulkan banyak pemain muda potensial sebanyak mungkin, dan menjual pemain yang bisa dijual, supaya tidak boncos terlalu banyak.

Tapi, dari aktivitas belanja pemain Si Biru sejauh ini, belanja pemain di sektor kiper menjadi satu fenomena yang terasa ganjil.

Maklum, di tim saat ini, sudah ada Djordje Petrovic (Serbia), Kepa Arrizabalaga (Spanyol), Gabriel Slonina (Amerika Serikat) Robert Sanchez (Spanyol) dan
Filip Jorgensen (Denmark).

Daftar nama ini  dipastikan bertambah per tahun depan, dengan Mike Penders (Belgia) langsung dipinjamkan ke Genk, segera setelah diboyong dari klub Belgia itu seharga 17 juta pounds.

Ini masih belum termasuk kiper spesialis cadangan macam Marcus Bettinelli (Inggris) atau jebolan akademi klub macam Lucas Bergstrom (Finlandia). Bisa dibilang, komposisi di pos bawah mistar jelas masih terlalu gemuk, bahkan di jadwal superpadat sekalipun.

Tapi, kalau melihat situasi secara lebih spesifik, The Blues tampaknya sedang mengumpulkan kiper berbakat, untuk diseleksi dan dijadikan pilar jangka panjang. Kurang lebih seperti Petr Cech yang sudah sukses besar di masa lalu.

Seperti diketahui, selama waktunya di Stamford Bridge (2004-2015) kiper asal Republik Ceko ini mampu menjadi kiper tangguh di bawah mistar, dan meraih aneka prestasi, termasuk juara Liga Inggris, Liga Champions dan Liga Europa.

Sebenarnya, setelah Cech, Chelsea pernah diperkuat kiper tangguh macam Thibaut Courtouis (Belgia) dan Edouard Mendy (Senegal). Mereka juga masih diperkuat Kepa Arrizabalaga, yang hingga saat ini masih tercatat sebagai kiper termahal dunia, saat dibeli dari Athletic Bilbao seharga 72 juta pounds tahun 2018.

Tapi, turbulensi di tim membuat masa edar kiper-kiper tangguh ini relatif terbatas. Mendy dilego ke Al-Ahli (Arab Saudi), Kepa dipinjamkan ke Real Madrid dan masuk daftar jual, sementara Courtouis menjadi kiper utama Real Madrid.

Diluar urusan turbulensi di klub, pencarian kiper penerus Cech sendiri menjadi satu proses rumit dan makan waktu lama. Untungnya, performa kiper kelahiran tahun 1982 itu sangat konsisten, jadi masalah di sektor kiper Chelsea baru muncul, setelah ia pergi ke Arsenal tahun 2015.

Berangkat dari proses panjang dan pengalaman itu, manajemen klub yang dipimpin Todd Boehly dan kolega tampaknya ingin coba mempercepat proses pencarian kiper utama untuk jangka panjang.

Karena itulah, Stamford Bridge kini disesaki kiper-kiper muda potensial dengan kontrak jangka panjang. Ada yang lalu dipinjamkan ke klub lain, tapi akan ada juga evaluasi berkala, untuk menentukan, apakah si kiper berkembang atau tidak.

Maka, tidak mengejutkan kalau nanti akan ada bongkar pasang di sektor kiper, misalnya tiap 2-3 tahun sekali. Secara kasat mata, ini menarik dilihat, karena terlihat begitu dinamis.

Para suporter Chelsea boleh saja berpendapat, ini berkaitan dengan ide taktik pelatih. Masalahnya, pendapat ini belum cukup valid, karena di era Todd Boehly, klub sudah terlalu sering ganti pelatih.

Di sisi lain, kecenderungan manajemen Chelsea untuk belanja pemain muda secara besar-besaran, termasuk di sektor kiper justru menunjukkan, seberapa tidak efektif manajemen dan tim pencari bakat mereka.

Di sisi lain, bongkar pasang tim yang bagai tanpa henti di sudut biru Kota London juga menunjukkan, seberapa tidak stabil manajemen tim mereka, dalam perspektif menjalankan proyek olahraga klub.

Kalau ini masih berlanjut, rasanya sulit untuk melihat Chelsea kembali menjadi tim pesaing juara dalam waktu dekat, akibat masih berkutat dalam tahap "membangun tim" yang tak kunjung usai.

Akankah?


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun