Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Pariwisata Berkelanjutan, Sebuah Ide Holistik

20 Juli 2024   09:58 Diperbarui: 20 Juli 2024   16:51 715 11
Bicara soal tren pariwisata kekinian, ada saja hal unik yang muncul. Mulai dari spot fotogenik yang "instagramable", sampai kuliner dengan porsi atau tingkat kepedasan ugal-ugalan.

Semakin unik atau ekstrem konsepnya, semakin besar kesempatan untuk viral. Maklum, aspek yang banyak dimainkan di sini umumnya berfokus pada "viral", rasa ingin tahu atau "kebelet FOMO".

Pada awalnya, ini memang mampu menarik popularitas dalam waktu singkat. Tapi, karena hanya punya satu daya tarik, dan tidak menimbang keberlanjutan, banyak yang pada akhirnya malah menghidupi larik sajak Chairil Anwar:

"Sekali berarti, sudah itu mati"

Fenomena semacam ini sudah sering terjadi, dan menjadi satu kewajaran di era digital. Di satu sisi, "viral" dan "unik" memang jadi potensi nilai tambah, tapi menjadi sulit dioptimalkan, karena sasaran manfaatnya terbatas dan tidak berkelanjutan.

Maka, ketika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mulai melirik orientasi berkelanjutan, ada sedikit harapan, karena ada manfaat lebih luas yang bisa dioptimalkan.

Inilah yang saya jumpai dalam Netas On Java Camp di Desa Wisata Pulesari, Turi, Sleman Yogyakarta. Acara besutan Kemenparekraf dan Generasi Pesona Indonesia (Genpi) ini berlangsung pada tanggal 19 dan 20 Juli 2024.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun