Dalam rilis resmi klub pada Rabu (21/2) lalu, manajemen Die Roten memutuskan berpisah dengan eks pelatih PSG itu setelah musim 2023-2024 berakhir.
Dengan demikian, sorotan kini tertuju pada teka-teki soal siapa pelatih baru klub musim depan. Dari sejumlah pelatih yang disebut media, Jose Mourinho dan Xabi Alonso menjadi kandidat menarik.
Jose Mourinho saat ini masih berstatus tanpa klub setelah didepak AS Roma pada awal tahun 2024. Jika Bayern mencari pelatih berpengalaman dan sarat prestasi, eks pelatih FC Porto ini adalah pilihan logis.
Perjalanan panjang dan serentetan prestasi  eks pelatih Chelsea ini di kompetisi antarklub Eropa adalah satu profil yang pas dengan Bayern. Sebagai klub raksasa, mereka juga membutuhkan pelatih yang jago taktik dan bisa mengontrol ruang ganti.
Kebetulan, "spek" ini dimiliki seorang Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal itu bahkan disebut media-media Inggris tengah belajar bahasa Jerman pasca hengkang dari AS Roma.
Soal kebiasaan merekrut pelatih berprofil tinggi, sebenarnya ini sudah cukup sering dilakukan Bayern. Dalam dua dekade terakhir saja, ada beberapa pelatih berprofil tinggi mendarat di Bavaria, dengan catatan prestasi pernah juara Liga Champions.
Mulai dari Ottmar Hitzfeld (Jerman), Louis Van Gaal (Belanda), Jupp Heynckes (Jerman), Pep Guardiola (Spanyol) hingga Carlo Ancelotti (Italia) semuanya pernah duduk di kursi panas pelatih Bayern. Thomas Tuchel bahkan datang sebagai pemenang Liga Champions musim 2020-2021 bersama Chelsea.
Tentu saja, ini adalah gambaran sederhana dari ambisi dan rasa lapar The Bavarians untuk berprestasi di Jerman dan Eropa. Jika Jose Mourinho akhirnya datang, ini adalah satu hal normal, karena memang sudah jadi kebiasaan lama klub.
Hanya saja, masih jadi pertanyaan, apakah gaya pragmatis pelatih peraih 2 gelar Liga Champions ini masih ampuh atau tidak, karena gaya khas eks pelatih Real Madrid ini dianggap sudah "kuno" oleh sebagian pihak.
Tapi, kemunculan nama Xabi Alonso sebagai kandidat pelatih pengganti Tuchel sebenarnya juga bukan hal mengejutkan.
Terlepas dari performa hebat Bayer Leverkusen di musim 2023-2024, Bayern Munich sendiri juga punya kebiasaan mencomot pemain bintang atau pelatih tim rival domestik yang sedang bersinar. Apalagi, kalau tim itu mampu meraih juara Bundesliga.
Dari era Mario Gotze dan Robert Lewandowski dari Dortmund sampai Julian Nagelsmann dan Dayot Upamecano dari RB Leipzig, strategi transfer ini sudah menjadi satu kebiasaan lama Bayern.
Dari sini jugalah, FC Hollywood mampu membangun dominasi di Bundesliga Jerman, sampai membuat anekdot "semua akan Bayern Munich pada waktunya" menjadi satu fenomena biasa.
Masalahnya, rencana memboyong Alonso ke Allianz Arena agak sulit diwujudkan. Penyebabnya, pelatih asal Spanyol ini juga ditaksir Liverpool sebagai pelatih pengganti Juergen Klopp.
The Kop bahkan sudah menjalin kontak awal dengan Alonso, jauh sebelum keputusan status Thomas Tuchel diambil. Jadi Bayern agak tertinggal di sini.
Secara taktik, eks pemain Real Madrid ini memang menampilkan gaya yang lebih dinamis dibanding Mourinho, tapi pengalaman kurang bagus Bayern bersama pelatih muda bisa menjadi ganjalan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bayern sempat dilatih Niko Kovac (2018-2019) dan Julian Nagelsmann (2021-2023). Meski sama-sama mampu meraih gelar Bundesliga di musim pertama, penurunan performa drastis di musim berikutnya membuat keduanya harus pergi.
Menariknya, meski Mourinho dan Alonso sebenarnya punya profil berbeda sebagai pelatih, keduanya bisa menjadi gambaran akan seperti apa corak permainan musim depan: pragmatis atau dinamis.
Di sisi lain, situasi ini juga menunjukkan, bagaimana "seni menjaga dominasi" ala Bayern berjalan di Jerman, antara mendatangkan pemain atau pelatih top, atau "menggembosi" kekuatan lawan terkuat.
Cara ini memang efektif, walau efek sampingnya sangat menyebalkan, karena membuat kompetisi Bundesliga Jerman jadi terasa membosankan. Sejak musim 2012-2013 saja, Bayern Munich selalu jadi juara.
Sejak menjelang kick off kompetisi, Bayern
Munich selalu ada di urutan terdepan tim kandidat juara, kecuali ada tim dengan sensasi luar biasa (seperti Leverkusen nya Alonso) dan ini masih akan berlanjut, selama "seni menjaga dominasi" itu masih berjalan.