Gol penalti Asnawi Mangkualam di akhir babak pertama menjadi pembeda, disamping penampilan ciamik lini belakang dan kiper Ernando Ari sepanjang pertandingan.
Dalam laga yang berlangsung ketat ini, Indonesia memang menunjukkan karakter dan mental tangguh, karena mampu merespon kekalahan 1-3 dari Irak dengan kemenangan. Secara permainan, mereka juga menunjukkan progres positif, karena selain kuat di belakang, lini serang mampu membuat lebih banyak peluang mencetak gol.
Meski belum efektif dalam memaksimalkan peluang, Marselino Ferdinan dkk sudah bermain lebih baik dari pertandingan sebelumnya. Kalau momentum ini berlanjut, Timnas Indonesia minimal bisa membuat Jepang bekerja ekstra di laga terakhir.
Selain asa yang meninggi dan kegembiraan luar biasa, kemenangan atas Vietnam seolah menjelaskan, mengapa pelatih Shin Tae-yong punya keyakinan Indonesia berpeluang lolos ke babak selanjutnya, minimal sebagai satu tim peringkat ketiga terbaik.
Optimisme ini memang langsung menular di kalangan pecinta sepak bola. Seperti biasa, banyak hal terkait laga Indonesia vs Vietnam dikupas habis media sampai detail terkecil, termasuk ragam kemungkinan skenario, jika Indonesia lolos ke babak selanjutnya.
Tapi, ada baiknya publik sepak bola nasional dan media membiarkan Tim Garuda fokus pada laga melawan Jepang, salah satu tim terkuat di kawasan Asia.
Biarkan Shin Tae-yong dan Tim Garuda fokus "memasak" di lapangan hijau, siapa tahu mereka bisa menciptakan kejutan buat Jepang.
Apapun hasilnya nanti, ada baiknya PSSI tetap mempertahankan posisi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, karena pelatih asal Korea Selatan ini sudah mencatat kemajuan di berbagai aspek mendasar.
Selain level stamina pemain yang lebih kuat, sudah ada juga keterpaduan antara taktik dan teknik. Sesuatu yang sering jadi masalah di Timnas Indonesia.
Di luar lapangan, keberadaan eks pelatih Timnas Korea Selatan ini juga bisa membantu para pemain muda lokal bermain di luar negeri, khususnya Korea Selatan. Minimal, ada sedikit rekomendasi yang bisa diberikan, khususnya pada pemain yang punya kemampuan memadai.
Satu hal lain yang membuat posisi Shin Tae-yong masih dibutuhkan adalah, ia bisa membantu PSSI menetapkan standar kualitas buat pemain diaspora yang ingin dicari PSSI.
Kebetulan, PSSI belakangan cukup gencar mencari pemain diaspora Indonesia di luar negeri, untuk dinaturalisasi. Jadi, perlu ada sosok yang bisa membantu mengidentifikasi pemain diaspora berkualitas.
Lebih jauh, dengan tidak berganti pelatih, progres positif yang sudah hadir sejauh ini bisa tetap dijaga. Jadi, ada faktor timbal balik yang membuat Timnas Indonesia bisa lebih baik di masa depan.
Terlepas dari berbagai pro-kontra di sekitarnya, kita bisa melihat, seberapa jauh peningkatan kualitas yang dihadirkan di bawah arahan Shin Tae-yong.
Jika PSSI bisa berpikir untuk jangka panjang, rasanya tak ada alasan lagi untuk gonta-ganti pelatih semaunya, karena ini menyangkut sistem permainan yang ingin dijalankan. Begitu juga dengan aspek-aspek lainnya
Maka, apapun hasil, akhir perjalanan Tim Merah Putih di Qatar nanti, semoga ini tidak sampai membuat semuanya berubah total dan mulai dari awal lagi, supaya sepak bola di Indonesia tak tertinggal jauh dari negara lain.
Bisa?