Persepsi itu semakin kuat, ketika objek bacaan yang disebut adalah karya sastra. Harga buku yang mahal dan isi yang cenderung rumit (bagi sebagian orang) makin membuatnya terasa eksklusif.
Padahal, karya sastra, sebenarnya bersifat lintas batas. Masyarakat desa yang terbatas dalam hal akses maupun informasi, juga bisa dan berhak berbicara sastra.
Itulah semangat yang mendasari berdirinya Komunitas Lereng Medini (KLM) oleh Heri Chandra Santoso bersama Sigit Susanto, sahabat karibnya, di Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah. Dengan harapan, komunitas ini dapat menjadi wadah bagi pelajar desa, belajar sastra dan budaya.
Heri Chandra Santosa, yang lahir di Kendal, 22 Mei 1982 adalah jurnalis dan alumni Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang. Sementara itu, Sigit Susanto merupakan pegiat kesusastraan asal Boja yang juga moderator milis "Apresiasi Sastra". yang dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit ini bermukim di Swiss sejak tahun 1996.