Tapi, ketika melihat situasi Everton dalam beberapa tahun terakhir, rasanya korelasi dengan tim Bundesliga Jerman itu semakin pas. Penyebabnya, mereka punya tren siklus penurunan mirip: dari tim yang tadinya bisa berprestasi dan bersaing di papan atas, lalu turun menjadi tim papan tengah dan pejuang lolos degradasi.
Level selebrasinya pun ikut turun. Dari yang sebelumnya merayakan titel juara atau tiket Eropa, lalu menjadikan momen lolos degradasi bak pesta juara. Tragis.
Bedanya, Hamburger SV menurun akibat efek krisis keuangan berkepanjangan, sebelum tim juara Liga Champions 1983 benar-benar terdegradasi dari kasta tertinggi untuk pertama kalinya (sejak 1963, atau tahun awal dimulainya era modern kompetisi Bundesliga Jerman) pada tahun 2018.