Berkat pesatnya kemajuan teknologi, digitalisasi UMKM menjadi satu dari sekian banyak produk teknologi yang hadir di keseharian masyarakat, termasuk di Indonesia. Meski awalnya terdengar "keriting", digitalisasi UMKM perlahan jadi satu hal umum dalam kegiatan belanja masyarakat.
Berkat digitalisasi UMKM, antara lain lewat kehadiran sejumlah aplikasi belanja online, aktivitas belanja jadi lebih praktis. Tinggal pilih, klik, dan tunggu pesanan sampai di rumah. Walaupun tokonya berada di luar kota atau pulau lain, berkat digitalisasi UMKM itu bukan lagi masalah.
Sebagai contoh, dalam beberapa kesempatan berbeda, saya memesan kopi arabika dari Jakarta, Situbondo (Jawa Timur) dan Bali, dengan alamat tujuan ke Yogyakarta. Semuanya tiba dengan selamat di tujuan, hanya dengan modal klik aplikasi.
Soal metode pembayaran, metode pembayaran digital yang tersedia juga relatif bebas masalah, kecuali saldo sedang habis. Kebanyakan bank, biasanya menghadirkan layanan pembayaran digital, yang kualitasnya terus ditingkatkan.
Berkat digitalisasi produk dan layanan perbankan, semua jadi lebih Muda(H) bagi saya, yang lebih suka melakukan pembayaran secara digital ketimbang COD, karena metode ini lebih praktis. Kadang, ada diskon atau "cashback" juga.
Sejak adanya pandemi, UMKM banyak disebut sebagai salah satu sektor yang mampu jadi penggerak ekonomi nasional. Maklum, di tengah lesunya banyak sektor, UMKM justru eksis dan terus berkembang pesat berkat digitalisasi.
Dengan perkembangan sepesat itu, maka bukan kejutan kalau dalam rangka memperingati HUT127BRI, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menaruh perhatian cukup besar di sini.
Perkembangan pesat UMKM, lengkap dengan potensi besarnya memang layak mendapat perhatian lebih, karena mampu mencetak sosok-sosok sukses yang layak disebut sebagai BRILianpreneur, berkat usaha dan ide hebat mereka.
Dengan BRI mau menjadi mitra, termasuk dalam hal menyediakan layanan pembayaran digital, itu bisa sangat membantu pelaku UMKM, dalam mengoptimalkan manfaat digitalisasi UMKM. Dari sinilah, tagline BRIPahlawanFinansial bisa diwujudkan.
Selain karena punya pengalaman panjang selama lebih dari 100 tahun, jaringan luas BRI di berbagai daerah, termasuk Kabupaten dan pedesaan bisa ikut membantu pelaku UMKM dalam memperluas jangkauan konsumen.
Inilah titik temu antara BRI, pelaku UMKM dan konsumen (yang juga nasabah BRI) hadir, dan bisa menjadi satu sinergi berkelanjutan. Dengan catatan BRI bisa tetap relevan dengan perkembangan zaman, dan terus meningkatkan kualitas layanan maupun produknya, sehingga kehadiran mereka bisa terus bermanfaat.