Bagi turnamen secara umum, hasil kejutan ini juga menjadi katalisator kejutan, dengan kemenangan 2-1 Jepang atas Jerman sebagai satu kejutan besar lain.
Pemberitaan ini semakin bombastis, setelah pemerintah Arab Saudi menetapkan hari libur nasional dan memberi para pemain hadiah mobil mewah.
Memang, respon itu bisa dimengerti, dan akan jadi penyemangat buat tim. Masalahnya, kemenangan ini belum menjamin apapun.
Di pertandingan berikutnya, pasukan The Green Falcons menghadapi Polandia dengan percaya diri. Sabtu (26/11) sepertinya akan jadi momen kejutan lain buat mereka.
Tapi, Polandia jelas bukan lawan enteng. Meski diserang bertubi-tubi, wakil Eropa itu mampu menyerang balik dengan efektif. Cukup dengan satu peluang yang jadi gol dari Piotr Zielinski, memanfaatkan assist Robert Lewandowski di menit ke 39, Si Putih Merah unggul 1-0.
Kebobolan, Arab Saudi berusaha menyerang lagi, demi mencari gol penyeimbang, bahkan membuat comeback seperti sebelumnya. Harapan itu awalnya sempat hadir, bahkan dirayakan seperti sebuah gol, saat wasit memberi hadiah penalti.
Apes, penalti Salem Al-Dawsari dan rebound-nya sukses ditepis Wojciech Szczesny. Serangan membabi buta Arab Saudi di sisa pertandingan pun nihil.
Alih-alih mencetak gol, tim asuhan Herve Renard justru kembali kebobolan, setelah blunder fatal Abdulelah Al-Malki di menit ke 82 sukses dimanfaatkan Robert Lewandowski untuk mencetak gol pertamanya di Piala Dunia.
Kekalahan ini, ditambah kemenangan 2-0 Argentina atas Meksiko Minggu (27/11, dinihari WIB) berkat performa inspiratif Lionel Messi, praktis membuat persaingan di Grup C jadi lebih panas. Argentina kini unggul selisih gol atas Arab Saudi.
Secara matematis, harapan Arab Saudi untuk lolos masih belum sirna. Dengan catatan, mereka tidak tumbang dari Meksiko di pertandingan terakhir.
Tapi, situasi saat ini seharusnya sudah cukup untuk mengembalikan mereka ke realitas. Euforia kemenangan 2-1 atas Argentina sudah saatnya disudahi, jika tak ingin berakhir jadi satu kesia-siaan.
Di sisi lain, sebagai pecinta sepak bola, saya melihat kemenangan Polandia atas Arab Saudi ini sebagai satu hal positif, karena membuat intensitas pemberitaan yang ada, khususnya seputar kiprah wakil Asia di Qatar kembali normal.
Memang, terlepas dari catatan muram Qatar sebagai tim pertama yang masuk kotak, kiprah wakil Asia sejauh ini cukup baik, karena bisa meraih poin dan kemenangan, bahkan ada yang berpeluang lolos seperti Jepang, Australia, Iran, Arab Saudi dan Korea Selatan.
Tapi, bukan berarti mereka boleh disorot berlebihan, karena semua masih belum pasti. Percuma kalau hanya bisa menggebrak sekali di awal, tapi melempem setelahnya, gara-gara terjebak euforia. Bola itu bundar, tapi sepak bola selalu membenci rasa puas diri, terutama jika itu datang terlalu cepat.