Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Kompasianival 2022 dan Sebuah Harapan

19 November 2022   15:14 Diperbarui: 19 November 2022   15:16 200 19
Dua pekan menuju Kompasianival 2022, sejumlah nama kandidat peraih penghargaan di berbagai kategori sudah muncul. Semuanya memang terbukti oke di kategori masing-masing.

Saya pun sempat merasa agak bingung harus pilih siapa. Apalagi, ada cukup banyak nama yang saya kenal.

Untunglah keraguan itu tidak berlarut-larut, karena yang saya pilih rata-rata memang punya ciri khusus. Bahkan ada yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya.

Satu hal lain yang saya apresiasi dari nominasi Kompasianival kali ini adalah, proporsi kandidatnya lebih beragam. Ada yang memang spesialis topik tertentu, bahkan yang memang profesional di bidangnya.

Jadi, potensi kecemburuan pada hal-hal tertentu bisa diminimalkan. Selebihnya, tinggal bagaimana selera Kompasianer dan upaya ekstra para nominee dalam mencari vote dukungan.

Sedikit mirip dengan momen pemilu. Bedanya, di sini kita tahu (setidaknya sedikit) soal sosok kadidatnya, bahkan mungkin ada yang kita kenal secara pribadi.

Dalam beberapa kesempatan, setiap kali ada momen seperti ini, kadang ada nominee yang minta dukungan atau sejenisnya. Tapi, untuk tahun ini, saya mohon maaf, karena sudah lebih dulu menggunakan hak pilih saya

Soal siapa yang menang nanti, silang pendapat mungkin akan muncul. Entah karena beda jagoan atau ada beda pandangan dari para kandidat.

Seharusnya ini normal,  karena begitulah  dinamikanya. Selebihnya, biar Kompasianer yang memutuskan.

Soal Kompasianival tahun ini, saya sudah pasti absen secara fisik, karena secara kondisi masih belum pulih benar setelah kena flu berat, disamping terkendala jarak dan biaya. Alhasil, Kompasianival 2019 masih jadi penampilan tunggal saya di event Kompasianival versi offline.

Tapi, seandainya masih ada medium virtual seperti tahun lalu, saya pasti akan hadir.

Berangkat dari dinamika yang ada setelah pandemi, menerapkan metode "hybrid" alias campuran antara fisik dan online di event seperti Kompasianival seharusnya bukan ide buruk di era teknologi seperti sekarang.

Karena, selain bisa mengakomodasi Kompasianer yang ingin melepas kangen lewat perjumpaan langsung, konsep ini juga bisa mengakomodasi mereka yang ingin ikut serta, tapi tak bisa hadir secara fisik. Kebetulan, Kompasianer tersebar di seluruh Indonesia, bahkan ada juga yang tinggal di luar negeri.

Di sisi lain, penerapan metode campuran ini juga bisa diterapkan sebagai salah satu strategi manajemen kerumunan. Berhubung Kompasianival 2022 adalah yang pertama setelah dua tahun sebelumnya menggunakan medium online, animo dan euforianya mungkin akan sangat tinggi.

Maka, perlu ada antisipasi supaya situasi bisa tetap aman terkendali sampai acara tuntas. Tentu saja, ini hanya sedikit saran dari saya, dengan menimbang tren pada acara sejenis di Indonesia, khususnya belakangan ini.

Pada akhirnya, terlepas dari siapapun pemenang penghargaan dan bagaimana keseruan selama acara nanti, semoga semua berjalan baik-baik saja dari awal sampai selesai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun