Salah satu potensi wisata yang belakangan mulai digarap adalah Sumbu Filosofi. Sumbu Filosofi merupakan garis lurus yang terbentang dari Tugu Golong-Gilig atau Tugu Pal Putih, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat hingga Panggung Krapyak.
Disebut Sumbu Filosofi, karena hubungan ketiganya secara umum menggambarkan pemahaman tentang "Dari mana manusia berasal dan kemana ia akan kembali", atau yang dalam falsafah Jawa disebut sebagai "Sangkan Paraning Dumadi".
Sumbu Filosofi ini berbeda dengan Garis Imajiner, yang terbentang dari Gunung Merapi hingga Pantai Parangkusumo. Di tingkat nasional, nama Garis Imajiner memang lebih familiar dibandingkan Sumbu Filosofi, tapi ada yang menganggap keduanya sama, secara salah kaprah.
Padahal, keduanya sama sekali berbeda.