Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Pelajaran Mahal untuk Timnas U-17

11 Oktober 2022   08:56 Diperbarui: 11 Oktober 2022   09:01 265 3
Bicara soal Timnas Indonesia, di kelompok umur berapapun, rasanya tak pernah lepas dari harapan besar. Dengan animo yang selalu tinggi, prediksi rasa ekspektasi biasa muncul, begitu juga euforia saat menang.

Tapi, apa yang dialami Timnas U-17 Minggu (9/10) lalu menghadirkan satu pelajaran mahal. Kekalahan 1-5 dari Malaysia membuat kemenangan atas Guam, Uni Emirat Arab dan Palestina jadi percuma.

Selain gagal menjadi juara grup, tim asuhan Bima Sakti ini juga gagal menjadi salah satu runner up grup terbaik, karena kalah selisih gol. Apa boleh buat, mimpi tampil di Piala Asia U-17 pun kandas.

Diluar masalah rotasi pemain dan aspek teknis lainnya yang jadi sorotan, saya sedikit menyoroti masalah mental, yang tampaknya mengganggu tim ini. Dari "hype" berlebihan media sampai sorotan berlebih, semuanya terlihat membebani mental para pemain.

Soal "hype" berlebihan, setidaknya itu terlihat dari julukan "Garuda Asia" yang beberapa kali tersemat pada tim. Kalau referensinya adalah Timnas U-16 angkatan Ernando Ari dkk, mungkin masih relevan,  karena mereka menjadi perempatfinalis Piala Asia U-17 dan juara di beberapa turnamen invitasi plus Piala AFF U-16.

Tapi, untuk tim angkatan Arkhan Kaka, julukan ini rupanya jadi beban berat. Akibatnya, saat menjalani laga penentuan, mereka justru tampil jeblok, dan tenggelam dalam tekanan lawan.

Kalau kata idiom Jawa, mereka mengalami apa yang disebut sebagai "kabotan jeneng" alias menanggung beban nama terlalu berat. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun