Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Rumor Transfer Ozil, antara Ambisi dan Sensasi

11 Januari 2022   12:06 Diperbarui: 11 Januari 2022   12:07 631 3
Dalam beberapa hari terakhir, berembus rumor ketertarikan RANS Cilegon FC pada Mesut Ozil, pemain Fenerbahce asal Jerman. Rumor ini banyak diberitakan di media Indonesia, sementara di Turki beritanya tak seheboh di itu.

Apalagi, di musim penuh pertamanya bersama klub raksasa Liga Super Turki, eks pemain Arsenal ini bisa dibilang tampil cukup baik. Pemain berdarah Turki ini mendapat cukup banyak kesempatan bermain, baik di kompetisi domestik maupun Liga Europa.

Dari total 21 penampilan, 8 gol dan 2 assist berhasil dibuatnya bersama klub dari kota Istanbul. Sebuah performa cukup baik, untuk ukuran pemain berusia 33 tahun, yang sempat cukup lama ditepikan di Arsenal.

Melihat usianya, ketertarikan klub promosi Liga 1 musim depan cukup masuk akal. Mereka punya modal finansial besar, dan bisa saja membidik pemain asing berkualitas.

Kalaupun tak dapat manfaat maksimal di lapangan hijau, karena levelnya sudah "melewati masa puncak", masih ada manfaat lain yang bisa didapat, khususnya dari segi pengalaman dan popularitas.

Di satu sisi, meski masih berupa rumor, ini menunjukkan seberapa besar ambisi RANS Cilegon FC musim depan, dengan didukung satu strategi klasik: promosi lewat pemain bintang dunia.

Dari sejarahnya, ini bukanlah barang baru di sepak bola nasional. Liga Indonesia pernah kedatangan pemain bintang dunia. Mulai dari Mario Kempes (Argentina) dan Roger Milla (Kamerun) di awal tahun 1990-an sampai Michael Essien (Ghana) di tahun 2017.

Soal ketertarikan klub milik Raffi Ahmad pada Ozil sebenarnya cukup bisa dimengerti. Dengan status mereka sebagai klub pendatang baru, mereka perlu membangun familiaritas di mata publik, sebagai sebuah klub sepak bola.

Dengan begitu, mereka bisa dikenal luas, bukan hanya dari popularitas sang pemilik sebagai artis terkenal, tapi juga dari keberadaan pemain bintang, membangun infrastruktur sendiri, dan menjalin hubungan kerja sama dengan klub asing.

Di era sepak bola modern, kerjasama dengan klub asing menjadi satu hal penting, untuk memperluas jejaring relasi, sambil belajar dari kesuksesan klub tersebut.

Untuk urusan ini, RANS Cilegon FC telah menjalin kerjasama dengan Fenerbahce, klub Ozil saat ini, dan sempat melakukan pertandingan persahabatan melawan Fenerbahce U-19 di Turki, pada 24 Agustus 2021 silam. Pertandingan ini berakhir dengan skor imbang 3-3.

Tentunya, ini adalah langkah-langkah untuk membuat klub lebih mandiri dalam jangka panjang, lazimnya klub profesional.

Musim lalu, klub finalis Liga 2 2021 ini sudah merekrut pemain kelas nasional macam Christian Gonzales dan Alfin Tuasalamony. Cara ini cukup berhasil membantu tim naik ke kasta tertinggi, sambil membangun familiaritas.

Berhubung Liga 1 mengizinkan rekrutmen pemain asing, sepertinya RANS Cilegon FC tak mau asal pilih.

Di sisi lain, momen ini juga dimanfaatkan untuk membangun popularitas klub dari segi pemberitaan, salah satunya dengan menghembuskan rumor ketertarikan pada Mesut Ozil, pemain kunci kala Timnas Jerman juara Piala Dunia 2014.

Meski begitu, peluang RANS Cilegon FC mendaratkan Si Burung Hantu sebenarnya tak sebesar yang diberitakan media (khususnya di Indonesia) belakangan ini.

Mengapa?

Penyebabnya, eks pemain Real Madrid ini masih terikat kontrak bersama Fener sampai tahun 2024, dengan gaji per tahun mencapai 3 juta euro (sekitar 54 miliar rupiah) dan taksiran nilai transfer 3,7 juta euro (sekitar 64 miliar rupiah) menurut Transfermarkt.

Artinya, RANS Cilegon FC harus merogoh kocek ratusan miliar rupiah, untuk membayar biaya transfer dan gaji eks pemain Werder Bremen. Jumlah ini lebih dari cukup, untuk membayar seluruh biaya operasional klub di Liga Indonesia selama tiga tahun (dengan taksiran biaya 30 miliar rupiah per tahun), atau membangun stadion milik sendiri.

Jika ternyata Ozil benar-benar datang ke RANS FC, ini akan jadi satu sejarah baru di Liga Indonesia. Untuk pertama kalinya, ada klub yang berani mengontrak seorang pemain, dengan biaya mencapai angka puluhan sampai ratusan miliar rupiah.

Ini akan jadi satu lompatan besar, yang bisa saja membantu kemajuan sepak bola nasional. Dengan catatan, pengalaman, popularitas, dan pengetahuan yang dimiliki si pemain bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Seandainya tidak terjadi pun, rumornya saja sudah merupakan satu kemajuan, karena akhirnya ada klub sepak bola nasional, yang bisa memanfaatkan media untuk membangun popularitas sambil meraih cuan, sekalipun klub itu sedang dalam masa libur "off season" pascakompetisi selesai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun