Kekacauan bagi Liverpool sebenarnya sudah terlihat sejak menit awal. The Kop langsung kebobolan di menit ke 4, setelah Alisson gagal menyapu bersih umpan sepak pojok pemain West Ham. Alih-alih mengamankan bola, sapuan kiper Timnas Brasil itu malah menjebol gawang sendiri.
Durian runtuh ini lalu membuat West Ham bermain rapat dengan nyaman. Liverpool dibuat buntu meski mendominasi alur permainan, dan baru bisa menyamakan skor di akhir babak pertama, tepatnya di menit ke 41 lewat tendangan bebas jitu Trent Alexander-Arnold.
Di babak kedua, dominasi Si Merah sebenarnya masih berlanjut. Jordan Henderson dkk bermain agresif, tapi disinilah kekacauan kembali muncul,
Strategi bermain agresif ala Juergen Klopp ternyata menghadirkan celah terbuka di lini belakang Liverpool, yang seperti biasa bermain dengan garis pertahanan tinggi. Celah ini sukses dimanfaatkan The Hammers untuk mencetak gol.
Bukan hanya satu, tim asuhan David Moyes mampu mencetak dua gol lewat aksi Pablo Fornals di menit ke 67 dan Kurt Zouma di menit ke 74. Kedua gol ini sama-sama diinspirasi oleh assist Jarrod Bowen, pemain Inggris yang ironisnya masuk daftar incaran Liverpool.
Ketinggalan dua gol, Klopp lalu memasukkan Divock Origi dan Takumi Minamino, menggantikan Fabinho dan Diogo Jota, setelah sebelumnya memasukkan Thiago Alcantara menggantikan posisi Alex Oxlade-Chamberlain, saat tim tertinggal 1-2. Sebuah pertaruhan yang berani.
Masuknya ketiga pemai