Bagaimana progres awalnya di Slovakia? Mari kita intip sejenak.
Sejak mendarat di Slovakia, Egy menunjukkan progres menjanjikan. Pemain asal Sumatera Utara ini sudah dua kali mencatat penampilan di tim utama FK Senica, yakni saat melawan Fohronie dan Trencin di Fortuna Liga Slovakia.
Di dua laga ini, Egy turun sebagai pemain pengganti, masing-masing di menit ke 59 dan 60. Meski belum menjadi starter, pemain kidal ini mampu mencatat satu assist, yakni saat membantu "Zahoravi" menang 1-0 atas Fohronie. Di partai melawan Trencin, FK Senica bermain imbang 3-3.
Jika dibandingkan dengan saat masih di Lechia Gdansk, catatan ini jelas satu kemajuan pesat, karena pemain jebolan SKO Ragunan tampil di tim utama,. bukan Tim B atau U-23. Dua kali beruntun pula.
Meski hanya bermain 30 menit (plus injury time) kesempatan bermain ini jadi satu kabar baik, karena FK Senica memang mendatangkan Si Kelok Sembilan karena pertimbangan teknis, bukan hanya komersial.
Di sisi lain, situasi ini juga menunjukkan, ada tahap adaptasi yang harus dijalani. Setelah sebelumnya beradaptasi dengan lingkungan baru, Egy tampak mulai diarahkan untuk beradaptasi di lapangan.
Untuk saat ini, eks pemain Timnas U-19 itu memang masih menjadi spesialis pengganti. Tapi, ini bisa jadi cara bagus untuknya, dalam hal memahami taktik dan gaya main di negara asal Marek Hamsik (eks pemain Napoli) itu.
Jika semua berjalan lancar, bukan kejutan kalau Egy akan mendapat menit bermain lebih banyak lagi. Bisa satu babak, bisa 90 menit penuh, tergantung pada seberapa baik perkembangannya.
Kebetulan, inilah pendekatan yang memang dibutuhkan pemain bernomor punggung 17, demi mendapatkan perpanjangan kontrak otomatis berdurasi satu setengah tahun ke depan.
Maklum, kontrak awalnya hanya berdurasi sekitar 6 bulan. Kontrak ini hanya akan otomatis diperpanjang, jika menit bermain (dan kontribusi) nya sudah memenuhi syarat.
Di sini, Egy jelas cukup terbantu, karena klub punya rencana yang jelas untuknya. Ada peluang baginya untuk bisa lebih awet di FK Senica, atau bahkan membuat lompatan berikutnya, jika grafik performanya bagus. Selebihnya, tinggal bagaimana si pemain berusaha.
Mengingat usianya yang sudah 21 tahun, ini bisa jadi kesempatan terakhirnya sebagai pemain muda. Setelah tiga tahun yang minim kesempurnaan di Ekstraklasa Polandia, inilah saatnya Egy unjuk gigi, dengan memanfaatkan setiap kesempatan bermain, berapapun menit bermainnya.
Apapun hasilnya nanti, semoga Egy tidak pulang terlalu cepat ke Indonesia, yang kompetisinya masih bermasalah di sana-sini.