Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Perjalanan Berliku Chelsea dan Lukaku

14 Agustus 2021   00:06 Diperbarui: 14 Agustus 2021   00:22 185 5
Didier Drogba Baru. Itulah label yang tersemat pada Romelu Lukaku, saat dirinya pertama kali datang ke Chelsea sebagai seorang remaja sedekade silam.

Label itu didapat, karena bomber Timnas Belgia ini berpostur tinggi besar seperti Drogba, dan cukup tajam saat memperkuat Anderlecht di awal karirnya. Kebetulan, Lukaku juga mengidolakan sang legenda Timnas Pantai Gading.

Sebetulnya, penyerang berdarah Kongo ini didatangkan sebagai calon penerus Drogba yang sudah mulai menua. Sayang, ekspektasi besar dan minimnya menit bermain malah membuatnya kesulitan berkembang di London.

Dirinya baru mulai bersinar saat dipinjamkan ke West Brom dan Everton. Apes, kedatangan Diego Costa dan kembalinya Drogba di musim panas 2014 memaksanya pindah permanen ke Everton dengan ongkos transfer 25 juta pounds.

Di klub rival sekota Liverpool inilah, Big Rom makin bersinar, dan mendapat kesempatan pertama untuk pulang ke Stamford Bridge tahun 2017. Kali ini, ia dibidik pelatih Antonio Conte sebagai pengganti Diego Costa yang berulah.

Meski sempat bernegosiasi, Lukaku  menolak tawaran pulang ke Chelsea, dan memilih bergabung ke Manchester United besutan Jose Mourinho, sebelum akhirnya pindah ke Inter Milan. Penyebabnya, sepeninggal Mou, namanya tak masuk dalam rencana taktik Ole Gunnar Solskjaer, pengganti Mourinho di Old Trafford.

Di Inter, duetnya bersama Lautaro Martinez mampu membantu klub melaju ke final Liga Europa, dan meraih Scudetto. Sayang, krisis keuangan klub membuat tawaran sebesar 115 juta euro dari Chelsea tak kuasa ditolak.

Ini menjadi kehilangan berikut Nerazzurri, setelah sebelumnya melepas pelatih Antonio Conte, dan menjual Achraf Hakimi ke PSG dengan harga 60 juta euro.

Dengan demikian, Lukaku akhirnya pulang ke Chelsea, dan diikat kontrak selama lima tahun ke depan. Uniknya, sama seperti Drogba, Lukaku kali ini datang (kembali) ke Chelsea sebagai bintang di usia matang, dan memilih tidak mengenakan nomor punggung 9, nomor punggung khas striker.

Bedanya, Drogba datang ke Chelsea di usia 26 tahun (dan kembali sedekade kemudian) dengan mengenakan nomor punggung 11, sementara Lukaku pulang ke Chelsea di usia 28 tahun, dengan mengenakan nomor punggung 18, angka usianya saat pertama kali datang ke Chelsea.

Pilihan ini tentu bisa dimengerti, karena nomor punggung 9 di Chelsea belakangan identik dengan penyerang yang melempem, dengan Fernando Torres dan Radamel Falcao sebagai kasus terkenal.

Melihat harga transfernya yang sangat mahal, tergambar jelas sebesar apa harapan Si Biru pada penyerang baru (tapi lama) nya ini. Apalagi, Liga Inggris bukan kompetisi asing buatnya.

Dengan status The Roman Emperor sebagai juara bertahan Liga Champions, kedatangan sang mantan termahal memang akan membuat materi tim jadi terlihat lebih mewah, dan layak diperhitungkan.

Seperti diketahui, lini depan The Blues belakangan tampak melempem, karena tak punya penyerang yang konsisten sepeninggal Didier Drogba. Dengan level performa yang cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir, rasanya Lukaku bisa jadi solusi.

Kembalinya Lukaku ke London akan menjadi satu momen pembuktian, apakah label "Didier Drogba Baru" miliknya dulu memang benar adanya. Makanya, ia seperti ditakdirkan menempuh rute rumit selama sembilan tahun terakhir, sebelum pulang sebagai pemain yang sudah jadi.

Kita masih belum tahu, apakah ia akan langsung bersinar atau tidak. Satu hal yang pasti cerita Lukaku dan Chelsea sekali lagi membuktikan, serumit apapun rutenya, kalau memang jodoh, mantan pun bisa balikan, karena jodoh takkan kemana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun