Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Rasa Berbeda Piala Super Spanyol

15 Januari 2021   06:41 Diperbarui: 15 Januari 2021   06:56 1183 9
Sejak musim lalu, Piala Super Spanyol menampilkan format turnamen mini. Dimana, tim tiga besar La Liga dan juara Copa Del Rey akan saling berhadapan di babak semifinal dan final pada pertengahan musim, seperti halnya Piala Super Italia.

Sebelumnya, Piala Super Spanyol digelar pada awal musim, dengan mempertemukan juara Liga Spanyol dan Piala Raja Spanyol. Format ini lalu diubah RFEF (PSSI nya Spanyol) dengan mempertimbangkan aspek komersial dan kompetitif.

Dari segi komersial, RFEF mendapat pemasukan sebesar 40 juta euro. Pemasukan ini berasal dari kontrak sebagai penyelenggara turnamen selama tiga tahun, yang dibayarkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Inilah alasan mengapa Supercopa de Espana musim lalu dihelat di Arab Saudi. Sayang, akibat imbas pandemi Corona, turnamen edisi musim ini digelar di Spanyol, tepatnya di wilayah Andalusia, yakni di kota Cordoba, Malaga, dan Sevilla.

Hanya saja, komposisi peserta turnamen edisi musim ini agak berbeda. Dimana, tim juara dan runner-up La Liga (Real Madrid dan Barcelona) bertemu dengan Athletic Bilbao dan Real Sociedad (finalis Copa Del Rey).

Penyebabnya, partai final Copa Del Rey musim 2019/2020 baru akan dihelat pada bulan April 2021 mendatang, akibat imbas pandemi Corona.

Meski begitu, dua tim dari wilayah Basque ini menemui nasib berbeda. Athletic Bilbao lolos ke final, berkat kemenangan 2-1 atas Real Madrid, Jumat (15/1, dinihari WIB).

Kemenangan di Stadion La Rosaleda (Malaga) ini didapat Los Leones, setelah dua gol Raul Garcia hanya mampu dibalas sekali oleh Karim Benzema di babak kedua.

Di final, mereka sudah ditunggu Barcelona, Sehari sebelumnya, Lionel Messi dkk menang adu penalti dengan skor 3-2 (1-1) atas Real Sociedad di Estadio Nuevo Arcangel (Cordoba).

Partai final nantinya akan dihelat di Estadio La Cartuja (Sevilla), 17 Januari mendatang. Di stadion berkapasitas 60.000 penonton ini jugalah, final Copa Del Rey musim 2019/2020 akan dimainkan.

Selain pernah menjadi venue final Piala UEFA musim 2002/2003 (antara Glasgow Celtic vs FC Porto), stadion ini juga sempat menjadi venue buat Timnas Spanyol. Salah satunya, saat Tim Matador bersua Timnas Jerman di UEFA Nations League, November 2020 silam.

Meski terlihat agak aneh di awal, format turnamen mini di Piala Super Spanyol ini cukup masuk akal.

Mengingat kuatnya dominasi duo Real Madrid-Barcelona di kompetisi domestik, perlu ada jalan tengah untuk membuat tim lain tetap bisa bersaing, dan suporter tak terlalu bosan, karena terlalu sering disajikan partai El Clasico.

Alhasil, peluang terciptanya kejutan tetap terjaga. Terbukti, pada musim lalu, Atletico Madrid mampu lolos ke final, setelah mengalahkan Barca di semifinal.

Untuk musim ini, Athletic Bilbao sukses mendepak Los Blancos di semifinal, selagi Real Sociedad memaksa Blaugrana melakoni babak tos-tosan.

Terlepas dari pertimbangan komersial yang ujung-ujungnya duit, format turnamen mini Piala Super Spanyol dengan jelas menunjukkan, dominasi satu-dua tim dalam sebuah liga hanya akan menciptakan ketimpangan.

Akibatnya, tim-tim lain seperti hanya jadi pelengkap, dan kompetisi mulai mengalami titik jenuh, yang jika dibiarkan akan merusak kualitas kompetisi itu sendiri.

Maka, perlu ada jalan tengah, yang dapat mereduksi gap itu, dan menjaga atmosfer kompetitif tetap hidup. Dalam kasus Piala Super Spanyol, RFEF sudah mulai melakukan, dan layak diapresiasi karenanya.

Jika ini ternyata sukses, bukan kejutan kalau liga lain di Eropa akan menirunya di masa depan. Who knows?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun