Disebut penting, karena Mohamed Salah dkk mampu mengatasi Ajax, tim veteran pemenang 4 gelar Liga Champions, yang dalam beberapa tahun belakangan cukup menyita perhatian di Eropa. Apalagi, mereka meraih kemenangan di Johan Cruyff Arena, dalam situasi yang sebenarnya kurang ideal.
Seperti diketahui, Si Merah beraksi tanpa Virgil Van Dijk dan Thiago Alcantara, yang sama-sama sedang cedera, akibat diterjang lawan pada Derby Merseyside. VVD mengalami cedera ACL, sementara Thiago mengalami cedera ringan.
Situasi ini membuat Fabinho ditugaskan sebagai bek tengah darurat, bertandem dengan Joe Gomez. Di lini tengah, Klopp menurunkan Curtis Jones bersama Gini Wijnaldum dan James Milner.
Laga ini sendiri berjalan cukup intens, dari awal sampai akhir. Kedua tim juga saling serang, dalam penguasaan bola yang cukup berimbang.
Tapi, Liverpool menunjukkan kematangan mereka di laga ini, dengan ketenangan di momen krusial. Salah satunya, saat Fabinho menyapu bola tembakan Dusan Tadic, sebelum melewati garis gawang.
Meski berperan sebagai bek tengah darurat, ternyata Fabinho terbukti mampu mengisi peran palang pintu dengan baik bersama Joe Gomez, hingga terpilih menjadi Man of The Match. Ini menjadi satu kabar baik, saat Joel Matip kembali absen.
Dari segi serangan, tim asuhan Juergen Klopp memang menampilkan pragmatisme dengan sangat sederhana: menyerang saat ada celah, dan memanfaatkan kesalahan lawan sebaik mungkin.
Kebetulan, gol tunggal di pertandingan ini tercipta, akibat tembakan spekulatif Sadio Mane yang salah diantisipasi Nicolas Tagliafico.
Di sinilah kedewasaan tim ini terlihat. Kehilangan pemain kunci, nyatanya tidak langsung membuat tim ambyar.
Malah, mereka menjadikan kerugian ini untuk menguji ketangguhan mental tim, dan memberi kesempatan kepada pemain muda, sambil melakukan rotasi pemain.
Terbukti, Klopp menurunkan Takumi Minamino, Diogo Jota, dan Jordan Henderson sebagai pemain pengganti di babak kedua. Jatah pergantian lima pemain (yang berlaku sejak restart kompetisi di masa pandemi) benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
Untuk pemain muda, selain Curtis Jones, ada juga Rhys Williams (19), yang diturunkan sebagai pemain pengganti. Pemain berposisi bek ini merupakan jebolan akademi klub.
Meski masih belum sepenuhnya sempurna, terlihat jelas bahwa Klopp akan berusaha membuat tim tetap solid sebagai tim, dan mampu melewati masa sulit. Ini akan menjadi satu proses pendewasaan tim, yang jika dapat dilewati dengan baik, akan membawa tim ke level berikutnya.
Mampukah mereka menjalaninya?